MAMUJU, RADARSULBAR NEWS – Pemerintah Kabupaten Mamuju melalui Dinas Komunikasi Informatika dan Persandian (Diskominfosandi) Mamuju untuk ketiga kalinya, menggelar pembinaan pada 20 Komunitas Informasi Masyarakat (KIM) yang tersebar di beberapa Desa dan Kelurahan di Mamuju.
Berbeda dengan sebelumnya, pembinaan KIM kali ini difokuskan bagaimana membentuk pola pikir yang memungkinkan setiap personil KIM dapat mengintegrasikan teknologi digital dalam berbagai aspek kehidupan (digital mindset).
Plt. Kepala Diskominfosandi Mamuju, Ahmad Taufiq menyatakan, digital mindset merupakan poin penting yang mesti dimiliki oleh setiap personel KIM. Menurutnya, dengan memiliki digital mindset, dapat mendorong setiap personel KIM melek dengan perkembangan teknologi digital.
“Kita belajar terkait digital mindset, agar mindset seluruh peserta KIM berubah, hari ini bukan hanya pintar teknologi, tetapi juga mesti ada pola pikir terkait digitalisasi,” kata Taufiq saat dikonfirmasi, Sabtu, 21 Desember.
Selain itu, Taufiq menerangkan, pada kegiatan yang digelar di ruangan lantai dua Kantor Bupati Mamuju itu, seluruh peserta KIM dibekali kemampuan mengoperasikan teknologi, khususnya terkait pengelolaan website yang telah difasilitasi Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi).
“Selain digital mindset, kita juga memberikan pelajaran kepada kawan-kawan KIM terkait teknis mengedit video, foto, menggunakan aplikasi. Itu langsung mereka praktek,” ungkapnya.
Dengan pembinaan KIM ini, Taufiq berharap penyebarluasan informasi baik terkait program-program pemerintah desa, maupun terkait program-program Pemerintah Kabupaten dapat dilakukan secara masif, sehingga menjangkau seluruh lapisan masyarakat.
Meski Diskominfosandi Mamuju memiliki layanan keliling dalam menyebarluaskan informasi, Taufiq mengaku layanan tersebut kurang efektif lantaran membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Sebab, lanjutnya, pihaknya mesti mengenakan kendaraan hingga sampai ke desa-desa.
“Kolaborasi dengan KIM sangat penting, KIM menjadi salah satu pioneer terdepan untuk menyebarluaskan informasi, mereka yang paling tahu apa yang terjadi di desa, juga program dari pemerintah bisa langsung di share hingga ke desa dan kelurahan” tuturnya.
Karena itu, Taufiq berharap, pembinaan terhadap KIM dapat lebih banyak lagi. Dia menargetkan pada tahun 2025 setidaknya terdapat penambahan KIM sekira 60 KIM. Sehingga bila ditotalkan dengan jumlah 20 KIM saat ini, pemerintah memiliki KIM binaan sebanyak 80 KIM.
“Kalau sudah seperti itu (80 KIM) artinya sedikit lagi capai 100, dari desa dan kelurahan yang ada di Mamuju, untuk membantu pemerintah menyebarluaskan informasi, sehingga masyarakat memahami program-program pemerintah,” pungkasnya.
Salah seorang pegiat KIM dari Desa Taan, Kecamatan Tapalang, Asrang (30) mengungkapkan selama pembinaan KIM dilakukan, dia bersama timnya telah mampu mengelola website yang diberikan. Asrang yang juga ketua KIM Desa Taan itu, berharap agar kegiatan pembinaan seperti ini dapat senantiasa berlanjut.
“Kegiatan ini cukup bagus, ada website yang diberikan, kami mengelolah website itu. Seperti membuat berita informasi berkaitan dengan kegiatan di desa, yang diposting lalu disebar, Alhamdulillah sudah berjalan sampai sekarang,” pungkasnya. (irf/*)