RADARSULBARNEWS

Kemah Literasi Dispusip Mamuju: Menyemai Semangat Literasi di Kalangan Generasi Muda

BACA PUISI. Penampilan baca puisi siswa kelas VII MTsN 1 Mamuju, Alif Haedar Zaki Hasrul pada kegiatan panggung ekspresi Kemah Literasi Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispusip) Mamuju di landscape, Sabtu Malam, 24 Mei 2025.

MAMUJU, RADARSULBAR NEWS – Lanskap Perpustakaan Daerah Mamuju baru-baru ini menjadi saksi semaraknya gelaran Kemah Literasi yang diselenggarakan oleh Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispusip) Mamuju.

Digelar selama tiga hari, mulai Jumat (23/5) hingga Minggu (25/5), kegiatan ini tak hanya menjadi ajang hiburan, tetapi juga langkah strategis dalam menumbuhkan budaya literasi di kalangan generasi muda.

Mengusung tema “Menuju Mamuju yang Literat”, kegiatan ini bukan sekadar slogan, melainkan ajakan nyata untuk bergerak bersama membangun kesadaran literasi sejak dini. Disambut antusias para peserta, Kemah Literasi dirancang penuh kreativitas dengan beragam kegiatan menarik. Selain lomba menyanyi, membaca puisi, dan menari, kegiatan inti tetap diarahkan pada penguatan kemampuan literasi baca dan tulis.

Salah satu peserta, Alif Haedar Zaki Hasrul, siswa kelas VII MTsN 1 Mamuju, mengaku sangat senang bisa ambil bagian. “Saya sangat bahagia bisa mengikuti kegiatan ini karena fasilitator dan pematerinya asyik-asyik. Saya juga merasa bangga bisa ikut,” ungkapnya saat ditemui usai penutupan.

Bagi Alif, setiap momen di kemah ini adalah pengalaman berharga, dari proses registrasi, belajar mendirikan tenda yang melatih kemandirian, hingga sesi materi yang membuka wawasan baru. Ia juga mengaku memperoleh banyak pengetahuan, seperti membuat ilustrasi dalam seni rupa, dan membedakan antara cerita fiksi dan non-fiksi. “Intinya menyenangkan,” tambahnya.

Kesan mendalam juga dirasakan oleh Hasifa, siswi SMK Negeri Sulbar. Ia mengaku mendapat banyak pelajaran baru seputar penulisan. “Dari kemah literasi ini, saya belajar bahwa ide menulis bisa datang dari mana saja, dari pengalaman pribadi, kisah masa kecil, dan sebagainya. Itu bisa dikembangkan dalam tulisan fiksi maupun non-fiksi,” jelasnya.

Penjelasan yang disampaikan selama sesi berlangsung sangat mudah dipahami dan menginspirasi Hasifa untuk mulai menulis. “Semoga kegiatan seperti ini bisa digelar secara rutin agar generasi muda semakin semangat belajar,” harapnya.

Kemah Literasi Dispusip Mamuju menjadi bukti nyata bahwa pendekatan yang kreatif dan partisipatif mampu meningkatkan minat baca dan tulis di kalangan remaja. Antusiasme peserta dan materi yang relevan menjadikan kegiatan ini sebagai tonggak penting dalam mewujudkan Mamuju sebagai daerah yang literat. (irf/*)

error: Konten dilindungi!!
Exit mobile version