Bertahun-tahun Dihantam Abrasi, Permukiman Warga Diintai Banjir Rob - RADARSULBAR NEWS
RADARSULBARNEWS
DAERAH  

Bertahun-tahun Dihantam Abrasi, Permukiman Warga Diintai Banjir Rob

ABRASI. Konisi pantai yang kerap abrasi, di Dusun Tapandullu Utara, Desa Tapandullu, Kecamatan Simboro, Sabtu 12 Oktober 2024.
pasang

MAMUJU, RADARSULBAR NEWS – Abrasi terus menggerus pemukiman penduduk di pesisir Desa Tapandullu, Kecamatan Simboro, Mamuju. Pemukiman tersebut kini diintai banjir rob.

Dusun Tapandullu Utara dan Selatan adalah yang paling terdampak. Saat air laut pasang permukiman penduduk terendam.

Salah seorang warga Tapandullu, Mubarak mengatakan, di sana selain rumah-rumah penduduk, juga ada gedung MTs DDI Tapandullu, Masjid, Posyandu dan posko pelayanan dan pengaduan Bhabinkamtibmas.

“Abrasi mulai dirasa parah sejak 2021. Berbagai upaya telah dilakukan warga secara swadaya, tapi tetap tidak bisa membendung,” kata Mubarak, Sabtu 12 Oktober.

Upaya yang dimaksud antara lain, membangun tanggul pemecah ombak dari karung pasir dan batang kayu, namun tidak bertahan lama dari terjangan ombak.

“Parah-parahnya itu akhir tahun. Tinggi air laut bisa lebih dari dua meter, ya warga hanya berdoa saja semoga rumah tidak sampai dibawa ombak,” sebutnya.

Harapan Mubarak, Pemkab Mamuju memperhatikan desa tersebut agar penduduk merasa tenang, tidak dihantui oleh bencana abrasi yang sewaktu-waktu mengancam pemukiman mereka.

“Warga sangat berharap pada pemerintah daerah, agar melakukan langkah-langkah penanganan yang tepat,” tandasnya.

Persoalan abrasi tersebut sudah mengancam warga dalam tiga sampai empat tahun terakhir, namun Kepala Bidang (Kabid) Sumber Daya Air, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Mamuju, Muhammad Haksah, pihaknya masih sebatas menganalisa untuk acuan membuat kebijakan.

Haksah, usai melakukan pemantauan lokasi tersebut, Sabtu 12 Oktober, masih berspekulasi, apakah genangan itu imbas air laut yang masuk, ataukah sifatnya ombak yang keras menghantam ke area tersebut. Walau pun substani keduanya sama-sama ait laut yang sampai ke pemukiman penududuk.

“Sebenarnya ini adalah bagian dari kewenangan balai (PUPR) khususnya wilayah laut. Tetapi bisa diintervensi oleh kabupaten atau provinsi ketika itu ada hal-hal yang sifatnya kebencanaan,” sebut Haksah.

Penjabat (Pj) Kepala Desa Tapandullu, Jumardin mengatakan, abrasi pada dua dusun tersebut semestinya menjadi prioritas sebab sudah sangat memprihatinkan. Air laut setiap saat masuk ke pemukiman warga. Semoga dapat segera ditindaklanjuti agar masyarakat bisa nyaman danaman,” tandas Jumardin. (**)

error: Konten dilindungi!!
Exit mobile version