RADARSULBARNEWS

Kinerja APBN di Sulbar Per November 2023, DJPb Optimis Maksimalkan Realisasi Penerimaan Pajak di Akhir Tahun

Kepala Kanwil DJPb Sulbar Tjahjo Purnomo menyampaikan pendapatan tercapai Rp973.62 milar atau 83.16 persen per November 2023.

MAMUJU, RADARSULBAR NEWS – Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Sulbar melakukan media Breafing perkembangan realisasi APBN per November 2023, di Kantor Sementara DJPb Sulbar, Rabu 27 Desember 2023.

Kepala Kanwil DJPb Sulbar Tjahjo Purnomo menyampaikan pendapatan tercapai Rp973.62 milar atau 83.16 persen per November 2023. Sedangkan belanja negara sebesar Rp9,27 triliun meningkat 6,84 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya.

Pada sisi pendapatan, sektor pajak mengalami perlambatan. Namun Kanwil DJPb optimis sebab melihat potensi setoran pajak tersebut akan maksimal psa akhir tahun 2023.

“Kontraksi sektor pajak lebih kecil, terdapat perlambatan pada penyerapan pajak. Namun biasanya dikejar di Desember ini. Realisasi 83 persen semoga Desember bisa terkejar,” ucap Tjahjo.

Dia menguraikan, sektor utama penerimaan perpajakan neto terjadi peningkatan pada bulan November 2023. Sektor yang menyumbang kontribusi terbesar pada pertumbuhan penerimaan perpajakan neto, yaitu pada sektor Administrasi Pemerintahan dan Jaminan Sosial Wajib sebesar 54,47 persen.

Lanjut Tjahjo, Kinerja kumulatif sektor Administrasi Pemerintahan dan Jaminan Sosial Wajib menempati posisi tertinggi dengan pencapaian sebesar 20.20 persen. Penerimaan pajak dari sektor Administrasi Pemerintahan dan Jaminan Sosial Wajib tumbuh sebesar 18,11 persen dibandingkan Oktober 2023.

Selanjutnya, kontribusi penerimaan dari sektor Industri Pengolahan sebesar 12.23 persen dan disusul dengan sektor Pertanian, Kehutanan. dan Perikanan sebesar 11,01 persen.

Perkembangan penerimaan dari sektor Industri Pengolahan mengalami kontraksi yang cukup dalam. Penerimaan yang terealisasi sebesar Rp5,29 miliar atau terkontraksi 46,46 persen dibandingkan Oktober 2023. Di sisi lain, subsektor Industri Makanan dan Minuman tetap stabil memberikan kontribusi paling besar dengan realisasi sebesar Rp5,23 miliar atau sebesar 98,87 persen dari total penerimaan perpajakan sektor Industri Pengolahan.

“Penerimaan, hampir seluruhnya adalah sektor pengelolaan makanan,” pungkasnya.

error: Konten dilindungi!!
Exit mobile version