MAMUJU, RADAR SULBAR – Pemadam listrik bergilir di wilayah Sulbar, khususnya di Mamuju masih terus terjadi sejak beberapa bulan terakhir.
Manager PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Mamuju Manihar Hutajulu menyampaikan, pekan lalu durasi pemadaman listrik bertambah, dari empat jam menjadi lima jam, hal ini juga terjadi di wilayah Sulselbar.
Ia menyebutkan, pemadaman listrik ini dilakukan karena imbas badai El Nino atau musim kemarau yang melanda Indonesia, hingga membuat debit air berkurang di beberapa Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA).
“Durasi pemadaman sempat bertambah pekan lalu, karena PLTU (Pembangkit Listrik Tenaga Uap,red) Jeneponto sedang dalam pemeliharaan. Tapi hari ini mulai kembali ke durasi empat jam,”kata Manihar Minggu 26 November.
Menurutnya, pemadam listrik masih akan terjadi karena saat ini curah hujan di wilayah pulau Sulawesi belum merata, seperti PLTA di Palu yang belum maksimal.
“Untuk di Palu belum optimal, karena curah hujannya masih terbatas. Untuk pemadaman masih berlaku di semua wilayah pulau Sulawesi, (Sulawesi Selatan, Sulbar, Sulteng, Sulut, dan Sultra, red),” pungkasnya.
Manihar memprediksi El Nino ini akan berakhir awal Desember 2023 dan listrik segera kembali normal. Ia juga mengungkapkan, saat ini PLN sedang berupaya untuk mengerahkan sumber daya untuk percepatan penguatan kelistrikan, salah satunya melakukan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) di beberapa aliran sungai lokasi PLTA.
“Kami (PLN, red) sangat memohon maaf kepada masyarakat atas pelayanan yang belum bisa maksimal, semoga dalam waktu dekat sudah bisa kembali normal,”pungkasnya. (*)