MAMUJU, RADARSULBAR NEWS – Pemkab Mamuju melalui Dinas Ketahanan Pangan (Ketapang) menggelar Gerakan Pangan Murah (GPM) selama 30 hari kerja di bulan Ramadan, mulai 24 Februari hingga 29 Maret. Langkah ini diambil untuk menjaga stabilitas pasokan dan harga bahan pokok (Bapok) di Mamuju.
Kepala Dinas Ketapang Mamuju, Lukman Sanusi, menjelaskan bahwa pasar murah ini akan diadakan di beberapa lokasi strategis dengan menggandeng berbagai instansi terkait.
“Sebagian besar kegiatan akan dipusatkan di halaman kantor Ketapang Mamuju. Selain itu, kami juga bekerja sama dengan Disdag (Dinas Perdagangan) Mamuju di lapangan Ahmad Kirang pada Rabu (hari ini),” kata Lukman, dikonfirmasi Selasa, 25 Februari.
Lebih lanjut, Lukman menambahkan bahwa pihaknya juga berkolaborasi dengan Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Sulbar untuk menggelar GPM di kompleks pasar Mamuju pada 3-5 Maret dan 18-20 Maret.
Dalam gerakan pasar murah ini, Dinas Ketapang menyediakan 20 ton bahan pangan per hari yang terdiri dari 13 komoditas, mulai pukul 07.30 hingga 11.00 WITA. Harga yang ditawarkan pun di bawah harga pasar.
Seperti Beras Premium Rp.135 ribu per 10 kg, Beras Malolo Rp. 65 ribu 5 kg, Telur Rp. 50 ribu per Rak, Gula RP. 17 ribu per kg, Minyak Kita Bantal Rp. 30 ribu per 2 liter.
Lainnya Bawang Merah Rp. 28 ribu kg, Bawang Putih Rp. 36 ribu kg, Lombok Besar Rp. 28 ribu per kg, Lombok Keriting Rp. 32 ribu kg, Lombok Kecil Rp. 40 ribu per kg, Tomat Rp. 8 ribu per kg, Terigu Gatot Rp. 10 ribu per kg, serta Terigu Kompas Rp. 11 ribu per kg.
“Dengan program ini, kami berharap stabilitas harga dapat terjaga. Masyarakat tidak perlu khawatir akan kekurangan bahan pangan,” ungkapnya.
Lukman juga mengaku bahwa pihaknya akan melakukan evaluasi harian untuk memastikan ketersediaan pasokan. “Jika ada komoditas yang cepat habis, kami akan menambah pasokan di hari berikutnya,” ujarnya.
Dia mengklaim antusiasme masyarakat sangat tinggi ke pasar murah ini lantaran harga yang ditawarkan lebih murah. Hal ini dikarenakan kami memotong rantai pasok dengan langsung mengambil bahan pangan dari Bulog, peternak, dan petani.
“Kami hanya berperan sebagai fasilitator, dan pembayaran dilakukan setelah barang terjual,” pungkasnya.
Kepala Bidang Perlindungan dan Konsumen Disdag Mamuju, Andi Tenri saung, menambahkan GPM yang dilakukan ini akan menggandeng perusahaan ritel Hypermart. “Jadi Hypermart ada promo seperti sirup, gula dan lain sebagainya,” ujarnya.
Dia berharap dengan GPM ini dapat membantu masyarakat memenuhi kebutuhan pokok dengan harga yang lebih terjangkau. “Terutama menjelang dan selama bulan Ramadan nanti,” pungkasnya. (irf/*)