RADARSULBARNEWS

Tingkatkan Literasi dan Seni Bagi Anak, Bookdilaling Bendi Pustaka Sasar Desa Salarri

LITERASI. Komunitas Bendi Pustaka Paqissangan mengelar Bookdilaling mengajak anak membaca dan menggambar di Desa Salarri Kecamatan Limboro baru baru ini.

POLMAN, RADARSULBAR NEWS — Dalam menumbuhkan budaya literasi di Kabupaten Polewali Mandar (Polman) komunitas Uwake Culture Foundation terus bergerak melalui Bendi Pustaka Paqissangan.

Komunitas ini kembali membuat gebrakan baru dengan Bookdilaling yang merupakan pergerakan Bendi Pustaka Paqissangan dibawa asuhan seorang pengiat literasi dan seniman, Muhammad Rahmat Muchtar.

Bookdilaling merupakan suatu pelayanan menghidupkan dan mengelola perkembangan literasi di Indonesia terkhusus di Sulawesi Barat. Menurut Rahmat Muchtar, pihaknya memberi nama Bookdilaling merupakan perpaduan bahasa English dan Mandar yang berarti buku-buku yang dipindahkan (Mandar : dilaling) dari suatu tempat ke tempat lainnya dimana jagat baca tersebut dihelat.

Menurut Rahmat Muchtar, Bendi Pustaka juga merupakan bagian pergerakan dari Pustaka Bergerak Indonesia yang diinisiasi oleh Almarhum Ahmad Nirwan Arsuka (penulis esai Indonesia kelahiran Barru, Sulsel).

Kalau diawal tahun 2015 kelahiran Bendi Pustaka, selalu tiap bulan bergerak ke desa-desa dengan membuka jagat baca dan kegiatan lainnya. Kini Bendi Pustaka dengan nama kegiatannya “BookDilaling”, bergerak empat kali dalam setahun kebeberapa desa yang telah masuk jadwal sasaran.

“Selain membuka jagat baca, Bendi Pustaka juga memberikan kegiatan menggambar, baca puisi, dan sastra lainnya, serta musik tradisional Mandar dan kerajina kreatif lainnya,” tambah Rahmad Muchtar.

Ia menuturkan Bulan Februari ini dengan mengawali putaran geraknya tahun 2025, bertandang kembali ke Desa Salarri, Kecamatan Limboro, Polman. Pada kegiatan tersebut anak-anak di Desa Salarri sangat antusias ketika kerabat kerja Bendi Pustaka datang mengelar buku buku bacaan. Kurang lebih setengah jam mereka fokus membaca dengan pilihan bacaan masing-masing anak, baru diselingi dengan menggambar.

“Selain itu kerabat kerja juga menyediakan air gelas dan permen untuk anak-anak. Dan khusus untuk desa yang di pedalaman atau pegunungan termasuk Salarri, kerabat kerja Bendi Pustaka membawa buku dengan mobil sebab tidak bias dilalui dengan bendi. Namun desa yang lain yang dapat dilalui bendi, tetap memakai moda transportasi bendi.

Salah seorang tokoh masyarakat Salarri yang juga Imam Masjid Salarri, Emen mengatakan bahwa kegiatan ini sangat baik sekali terutama dikalangan anak-anak. Progam ini bisa mengimbangi pengaruh media sosial yang hampir minat belajar anak-anak sudah berkurang, disebabkan game online tidak mengenal waktu.

“Semoga kegiatan ini bisa terus dijalankan dan menumbuh kembangkan minat baca anak-anak. Kami juga berharap agar anak-anak bisa mengembangkan bakatnya khususnya dibidang seni dan kebudayaan Mandar,” tambah Emen.

Bendi Pustaka memiliki enam kerabat kerja termasuk Rahmat Muchtar sebagai koordinator serta inisiator. Lima orang kerabat kerja Bendi Pustaka yakni Agus, Fahmi, Aswin, Ashabul Kahfi dan Khalid Idham.

“Mereka masing masing mempunyai tugas berbeda baik mengangkat dan merapikan buku-buku. Kemudian mendampingi anak-anak, pendokumentasian dan publikasi serta kusir bendi yang sekaligus menyediakan kuda serta merawat bendi pustaka,” tandas Rahmat Muchtar. (mkb)

error: Konten dilindungi!!
Exit mobile version