POLEWALI, RADARSULBAR NEWS — Digitalisasi pendidikan menjadi program prioritas yang dibanggakan pemerintah dalam beberapa tahun terakhir ini. Digitalisasi pendidikan melalui pemanfaatan teknologi dan informasi diharapkan mampu mengakselerasi transformasi pendidikan bermutu sekaligus mengatasi hambatan pendidikan
Hal ini diungkapkan anggota DPR RI Komisi X Daerah Pemilihan (Dapil) Sulawesi Barat, Ratih Megasari Singkarru saat membuka workshop kurikulum merdeka dengan tema digitalisasi pembelajaran dalam penerapan kurikulum merdeka di Hotel Ratih Polewali, Minggu 1 September.
“Percepatan transformasi digital pendidikan melalui digitalisasi dalam kegiatan belajar dan mengajarnya sudah harus menjadi bagian dari upaya kita menjawab tantangan zaman, sekaligus mengimplementasikan kurikulum merdeka,” terang Ratih.
Workshop yang diadakan Balai Guru Penggerak bekerjasama dengan Komisi X DPR RI diikuti ratusan guru dan kepala sekolah tingkat sekolah dasar, sekolah menengah pertama dan sekolah menegah atas. Workshop ini merupakan bagian dari kemitraan dengan Kementerian Pendidikan Kebudayaan Ristek dan Perguruan Tinggi (Kemendikbudristek).
“Workshop ini bertujuan untuk memperluas wawasan dan meningkatkan kompetensi para pendidik, sehingga mereka lebih siap menghadapi tantangan pendidikan yang semakin kompleks,” ujar Ratih Megasari Singkarru.
Melalui workshop ini kata Ratih, dirinya ingin mendapatkan masukan dari para guru dan kepala sekolah terkait penerapan kurikulum merdeka yang ada di Polman. Baik informasi terkait keberhasilan merdeka belajar maupun kekurangannya.
“Sehingga nanti saya mendapat masukan untuk kemudian diperjuangkan demi penyempurnaan pelaksanaan kurikulum merdeka belajar di daerah,” tambahnya.
Ia menegaskan bahwa peran guru sangat penting dalam menerapkan kurikulum dengan cara yang menarik dan efektif bagi para siswa. Ratih menambahkan bahwa keberhasilan pendidikan sangat bergantung pada bagaimana guru menyampaikan materi di kelas.
Sementara Kepala BGP Sulbar Erfan Agus Munif mengatakan digatilisasi pendidikan suatu program keniscayaan yang harus dikuasai guru mengikuti perkembangan zaman.
Menurutnya transformasi digital dalam pendidikan telah membawa perubahan revolusioner dalam pendidikan. Salah satunya mengubah cara belajar dan mengajar dengan adaptasi teknologi informasi dan komunikasi. Sehingga proses pembelajaran menjadi lebih interaktif, dinamis dan terbuka.
Sehari sebelumnya, Sabtu 31 Agustus di tempat yang sama juga diadakan workshop pendidikan untuk mengoptimalkan penggunaan platform merdeka mengajar dalam meningkatkan kualitas pembelajaran. Melalui workshop ini, diharapkan para pendidik dapat membawa perubahan positif dalam proses belajar mengajar di Sulbar. (mkb)