POLEWALI, RADARSULBAR NEWS – Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) Pemkab Polewali Mandar berencana mengelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja tahun 2025 salah satu hotel di Makassar.
Kegiatan Bimtek Penyusunan APBD 2025 menuai sorotan dari sejumlah pihak karena dilaksanakan di luar daerah dan di hotel mewah sementara kondisi keuangan Pemkab Polman defisit.
Rencananya Bimtek Penyusunan APBD ini akan digelar mulai Selasa 21 Mei hingga 22 Mei 2024 di Hotel Swiss-Belinn Panakukang Jalan Boulevard No 55 Makassar. Bimtek ini akan dihadiri sejumlah pimpinan Organisasi Perangkat Daerah ((OPD) bersama sekertarisnya.
Sementara pemateri Bimtek berasal dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) dan Kementerian Keuangan (Kemenku) RI.
Pelaksanaan Bimtek di luar daerah ini menjadi sorotan sejumlah Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) di Polman.
Salah satunya dari LSM Lumbung Informasi Berbasis Swadaya (Limbas) Baharuddin menyampaikan saat ini Pemkab mengeluh banyak utang tahun 2023 yang belum diselesaikan hingga 2024 karena kondisi keuangan lagi defisit.
Tetapi BKAD justru menggelar kegiatan di luar daerah yang seharusnya bisa diadakan di Polman. Jika dilaksanakan di Polman tentunya anggarannya tak keluar dan terjadi perputaran ekonomi membantu pelaku usaha di Polman. Sehingga nantinya berdampak kepada peningkatan PAD Polman.
“Apabila kegiatan dilaksanakan di luar tentu yang menikmati pelaku usaha luar daerah yang pajaknya akan masuk ke Pemkot Makassar,” ujar Baharuddin.
Ia mempertanyakan kegiatan Bimtek tersebut kenapa mesti dilaksanakan di Makassar. padahal di Polman juga banyak hotel yang referesentatif. Jika dilaksanakan di Polman akan efisien ditengah banyaknya utang Pemkab Polman karena terjadi defisit anggaran.
Akademisi Pemerhati Pemerintahan Mochammad Givan juga menyoroti pelaksanan Bimtek tersebut. Menurutnya rencana Bimtek Penyusunan APBD di Makassar adalah terkait “Syahwat”. Menurutntya syahwat yang dimaksud adalah dorongan yang sangat kuat untuk melakukan sesuatu tanpa dipikirkan terlebih dahulu.
“Hutang Pemkab pada rekenan numpuk dan mengalami defisit, ini malah pemerintah buat acara diluar daerah yang akan menggunakan anggaran lebih banyak dari pada dilaksanakan di Polman saja ,” jelas Givan.
Hal senada dikatakan Ketua Asosiasi Pariwisata Polman Muh Yusri Mampie. Menurut Yusri, Bimtek yang dilakukan Pemkab Polman di Makassar kurang tepat karena kondisi keuangan Polman yang tidak baik baik saja. Apalagi ini disampaikan langsung oleh Pj Bupati Polman Mub Ilham Borahima di beberapa media.
“Jadi sebaiknya Pemkab Polman tidak melakukan kegiatan di luar daerah karena dinilai pemborosan anggaran. Apalagi yang melaksanakan Pemkab sendiri sementara pesertanya juga pimpinan OPD dan sekertaris OPD Pemkab Polman. Apalagi sangat banyak tempat yang bisa dijadikan lokasi Bimtek di Polman baik di hotel maupun di gedung milik pemerintah,” ujar Yusri.
Jika kegiatan Bimtek ini dilakukan di Polman maka penggunaan anggaran daerah lebih efisien dibanding diadakan di luar daerah. Selanjutnya perputaran ekonomi juga di masyarakat meningkat jika hal seperti ini dilakukan di daerah sendiri.
“Misal sewa hotel, biaya makanan dan lainnya itu yang akan merasakan adalah masyarkat kita sendiri. Tapi jika dilakukan di luar daerah maka uang itu akan berputar di luar daerah jadi masyarakat kita juga tidak dapat. Disatu sisi Pemkab sering mengajak orang untuk datang ke Polman tapi nyatanya pemerintah sendiri justru keluar daerah untuk membuat kegiatan artinya ini tak wajar,” tambahnya.
Asosiasi Pariwisata Polman berupaya agar bagaimana daerah ini bisa menjadi salah satu tujuan wisata agar perputaran ekonomi di masyarakat itu bisa meningkat. “Jangan sebaliknya masyarakatnya berupaya mendatangkan orang sementara pemerintahnya doyan keluar daerah buat kegiatan dan jalan-jalan kan ini lucu,” kecamnya.
Sekertaris BKAD Polman Muhammad Gazali yang ditemui menolak memberikan komentar terkait dengan rencana Bimtek yang akan dilaksanakan di Makassar.
“Saya ada tamu di rumah saya tidak bisa berkomentar,” tuturnya sambil berlalu.
Sementara, Panitia Kegiatan Bimtek Asdar menyampaikan peserta yang diundang dalam kegiatan ini sebanyak 100 orang. Terdiri dari para pimpinan OPD dan Sekertaris OPD. “Biaya yang ditanggung panitia hanya untuk makan peserta dan tempat pertemuan. Sementara peserta menanggung transportasi ke Makassar termasuk biaya hotel besarannya Rp.500 ribu per hari,” jelasnya.
Ia menyampaikan dalam Bimtek ini sebagai pemateri dari Kementrian Keuangan dan Kementerian Dalam Negeri. Kemudian terkait alasan dilaksanakan di Makassar, Ia mengaku tidak tahu menahu termasuk besaran anggarannya.
Terpisah, Pj Bupati Polman Muh Ilham Borahima yang dikonfirmasi, Kamis kemarin menjelaskan bahwa kegiatan Bintek yang dilaksanakan di Makassar atas permintaan Dirjen Keuangan Daerah Kemendagri sebagai narasumber pusat dalam kegiatan tersebut.(*)