MAMUJU, RADARSULBAR NEWS — Balai Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) di Mamuju melakukan intensifikasi produk pangan di Mamuju, Selasa sore (2/4).
BPOM di Mamuju melakukan uji sampling terhadap produk pangan yang dicurigai mengandung bahan berbahaya, dan melakukan pengawasan di sejumlah retail modern dan tradisional.
Kepala BPOM di Mamuju Suliyanto mengatakan, dari 38 sampel yang diuji sampling, yaitu berupa pangan takjil, bakso, ikan kering, ikan basah, kerupuk, kudapan dan aneka minuman semuanya masih tergolong aman dan tidak mengandung bahan berbahaya.
“Sudah tiga tahun terakhir, tidak ada ditemukan pangan yang mengandung bahan berbahaya di Mamuju,” kata Suliyanto usai melakukan uji sampel di Jalan Yos Sudarso Mamuju.
Namun, kata Suliyanto, dari hasil pengawasan di sejumlah ritel modern dan tradisional, ditemukan 65 pieces produk rusak, 170 pieces produk kedaluwarsa, 12 pieces produk tanpa izin edar, dengan total nilai ekonomi Rp 2.993.764.
“Untuk produk tersebut yang sudah tidak dapat dikonsumsi, itu sudah kami tindaklanjuti dengan cara dimusnahkan,” jelas Suliyanto.
Selain melakukan pengawasan, kata Suliyanto, pihaknya juga melakukan edukasi ke para pedagang terkait penyalahgunaan bahan berbahaya pada pangan, dan edukasi kepada pemilik ritel agar melakukan cek Kemasan, Label, Izin Edar dan Kedaluwarsa (Klik) secara berkala.
“Kami juga menyampaikan kepada para pemilik ritel, agar memisah penyimpanan bahan pangan dan non pangan pada etalase,” ungkapnya.
Asisten III Bidang Administrasi Umum Setda Mamuju, Alexander Patola menambahkan, dengan adanya pengawasan oleh BPOM di Mamuju masyarakat terutama pedagang semakin teredukasi tentang olahan pangan yang sehat.
“Ternyata Mamuju ini pangannya masih aman, dan saya berharap kedepannya pengawasan ini bisa terus dilakukan, untuk memastikan pangan yang dikonsumsi masyarakat tidak mengandung bahan berbahaya,” tutup Alexander. (*)