RADARSULBARNEWS
DAERAH  

Musda Kwarda Pramuka Sulbar, Pihak Andi Masri-Suraidah Saling Klaim

KONFERENSI PERS. Pengurus Kwarda Sulbar, Busman Rasyid menggelar konferensi pers terkait mosi tidak percayanya terhadap hasil Musda Kwarda Gerakan Pramuka di Polewali Sabtu 9 September 2023. (Adhe Junaedi Sholat/Radar Sulbar)

“Saat presidium dari pengurus kwarda mau ketuk palu untuk skorsing sidang, saya dan satu presidium lainnya langsung menghalangi. Jadi palu itu belum sempat diketuk” dalih Busman.

Usai insiden itu, Busman melanjutkan, kwarcab Polman memilih walk out. Sementara peserta lainnya melanjutkan proses musda dan menetapkan Suraidah Suhardi sebagai ketua Kwarda Pramuka Sulbar.

Busman menuding Andi Ibrahim telah melaporkan hal yang tidak sesuai fakta Musda Mamasa kepada Kwarnas Pramuka. Dasar tersebut disinyalir menjadi alasan Sekjen Kwarnas Gerakan Pramuka mengimbau Pj Gubernur Sulbar untuk tidak mengeluarkan SK hasil Musda Mamasa.

Terkait polemik ini, Busman akan menggugat secara hukum AIM dan Pj Gubernur Sulbar. “Selain Andi Ibrahim, kami juga akan menggugat Pj Gubernur yang justru memperkeruh polemik kwarda dengan tidak mau mengeluarkan SK,” jelas dia.

Musda Digelar Kembali di Polewali
Terpisah, bertempat di Hotel Al-Ikhlas, Polewali, Musda Kwarda Gerakan Pramuka Sulbar dilaksanakan kembali. Pelaksanan Musda di Polewali dilakukan setelah Musda di Mamasa dianggap telah diskorsing.

Musda Gerakan Pramuka Sulbar ini dihadiri Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Sulbar, Syafruddin Sanusi. Hasilnya Andi Masri Masdar terpilih sebagai Ketua Kwarda Gerakan Pramuka Sulbar 2023-2028.

Sekretaris Kwarda Sulbar, Abd Haris Syahril mengatakan, dasar penetapan Andi Masri sebagai ketua Kwarda Pramuka Sulbar sudah sesuai dengan AD dan RT. Bahwa mekanisme penjaringan bakal calon ketua kriterianya harus menemui syarat minimal tiga suara dalam Musda.

“Hingga saat ini Kwartir Cabang Mamuju belum mengukuhkan kepengurusan pada Kwartir Daerah, sedangkan kabupaten Mamasa juga hingga saat ini belum melaksanakan Muscab meskipun Kwarda Daerah telah memberikan tenggak waktu hingga hampir tiga bulan lamanya,” terangnya.

Menurutnya, Musda di Polewali sempat tertunda lantaran pihak panitia menunggu dua kali perwakilan Kwartir Cabang. Yakni Majene dan Mamuju Tengah yang tidak sempat hadir hingga kegiatan Musda berkahir.

error: Konten dilindungi!!
Exit mobile version