RADARSULBARNEWS

Dipengaruhi Siklon Tropis, Cuaca Mamuju Terasa Lebih Dingin

INFOGRAFIS. Kondisi Suhu udara di wilayah Mamuju dalam beberapa hari terakhir.

MAMUJU, RADAR SULBAR —
Suhu udara di Mamuju dan Sulawesi Barat (Sulbar) umumnya dalam beberapa hari terakhir terasa lebih dingin, terutama pada malam hingga pagi hari.

Fenomena ini dipengaruhi oleh adanya Siklon Tropis Wipha di utara Sulawesi, dekat wilayah Filipina, yang bergerak ke arah barat daya.

Prakirawan BMKG Stasiun Tampa Padang Mamuju, Bagus Batara Putra, menjelaskan bahwa siklon tersebut menarik massa udara di wilayah sekitarnya, termasuk Sulbar. Akibatnya, cuaca cenderung cerah sepanjang hari, dari pagi hingga dini hari.

“Dengan cuaca cerah, tutupan awan menjadi sedikit. Akibatnya, gelombang panas dari permukaan bumi tidak tertahan dan langsung keluar ke atmosfer, sehingga udara terasa lebih dingin, terutama saat malam,” ujar Bagus, Minggu 20 Juli.

Faktor lain yang memperkuat kondisi ini adalah kelembapan udara (Relative Humidity) yang cenderung lebih rendah. Di wilayah pegunungan seperti Kalumpang dan Bonehau, suhu tercatat mencapai sekitar 18 derajat Celsius, sedangkan di wilayah pesisir berkisar di angka 33 derajat Celsius, dengan rata-rata kelembapan masih di atas 60 persen.

Selain pengaruh siklon, angin dari timur (Australia) yang bersifat kering dan dingin juga memperkuat penurunan suhu. Ini merupakan pola umum saat musim kemarau di Indonesia, terutama pada periode Juli hingga September.

“Fenomena ini normal terjadi saat peralihan musim hujan ke kemarau. Masyarakat tidak perlu panik, namun disarankan untuk menjaga daya tahan tubuh agar tetap fit, karena perubahan suhu bisa memicu stres fisiologis,” kata Bagus.

BMKG memperkirakan kondisi ini akan berlangsung dalam tiga hingga tujuh hari ke depan, seiring masih aktifnya siklon tropis di sekitar Filipina. Setelah itu, suhu akan kembali pada kisaran normal musim kemarau yang memang cenderung lebih sejuk.(irf/jsm)

error: Konten dilindungi!!
Exit mobile version