RADARSULBARNEWS

Debat Kedua: Masyarakat Polman Apresiasi Penerapan Konsep “SIWALI PARRI” Paslon Dirga-Iskandar

Pasangan calon nomor urut 4 Dirga-Iskandar mencuri perhatian publik melalui penyampaian program berbasis konsep kearifan lokal, "Siwali Parri".

POLMAN, RADARSULBAR NEWS – Debat Publik kedua pasangan calon (paslon) Bupati dan Wakil Bupati Polewali Mandar (Polman) berlangsung dengan antusiasme tinggi. Dalam debat yang digelar di Gedung Gadis, pada Senin malam (18/11/24).

Pasangan calon nomor urut 4 Dirga-Iskandar mencuri perhatian publik melalui penyampaian program berbasis konsep kearifan lokal, “Siwali Parri”.

Konsep Siwali Parri, yang berarti “kebersamaan gotong royong dan saling tolong – menolong” tuai apresiasi karena dianggap mampu menjawab tantangan pembangunan daerah dengan pendekatan partisipatif dan budaya lokal.

Paslon dengan akronim “DIGASKAN” ini menekankan pentingnya konsep Siwali Parri atau kolaborasi antara pemerintah daerah, Provinsi, pemerintah pusat ,dan tentunya masyarakat, serta pada sektor swasta untuk menciptakan pembangunan yang berkelanjutan dan inklusif.

“Pembangunan inklusif itu harus kita jalankan apa itu inklusif masyarakat adalah sebagai objek dan subjek daripada pembangunan Polewali Mandar kedepannya “jelas Dirga..

Dalam pemaparan mereka, Dirga menjelaskan bahwa Siwali Parri tidak hanya sekadar khiasan, tetapi menjadi landasan dalam setiap program kerja yang akan diimplementasikan jika kedepan Paslon “DIGASKAN” diberi amanah memimpin Polewali Mandar.

“Semoga kerukunan dan gotong royong antara kita semua tidak terhenti karena perbedaan tapi senantiasa kita menjaga kerukunan kita semua sebagai sesama orang Polewali Mandar”ungkapnya”.

Dirga juga menekankan Kita harus tanamkan konsep Siwali Parri atau kebersamaan dengan segala stakeholder yang ada.

Menurut, Dirga dalam penyampaiannya Pemerintah kedepan akan menjadi pemerintah yang solid dan Amanah untuk bisa membawa perubahan yang lebih baik. Untuk kabupaten Polewali Mandar

Iskandar, yang mendampingi Dirga, menambahkan bahwa konsep ini juga mencakup pemberdayaan masyarakat adat dan pelestarian lingkungan. “Kami percaya bahwa kemajuan Polman tidak bisa dicapai tanpa menjaga harmoni dengan alam dan tradisi yang telah diwariskan oleh leluhur kita,” ujarnya.

Masyarakat Polman memberikan tanggapan positif terhadap gagasan ini. Salah satu warga, Arifin (45), menyatakan apresiasinya terhadap paslon Dirga-Iskandar yang membawa nilai-nilai lokal ke dalam konsep program mereka. “Saya melihat ini bukan hanya janji politik, tapi komitmen yang mendalam untuk memajukan daerah dengan pendekatan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat kita,”ungkap Arifin.

Tak hanya itu, salah satu tokoh masyarakat dan budayawan di Kabupaten Polewali Mandar Baharuddin juga mengungkapkan dukungan terhadap konsep tersebut. Menurutnya, seorang tokoh adat Polman, Siwali Parri adalah cerminan semangat kebersamaan gotong royong dan tolong menolong yang menjadi ciri khas masyarakat Mandar. “Jika diterapkan dengan sungguh-sungguh, konsep ini bisa membawa Polman menjadi daerah yang lebih maju dan sejahtera,”tandasnya”.

Debat kedua ini menegaskan posisi paslon Dirga-Iskandar sebagai salah satu kandidat yang memiliki visi dan misi jelas untuk memajukan Polman. Dengan dukungan yang terus mengalir dari berbagai kalangan, mereka optimis dapat meraih kepercayaan masyarakat pada pemilihan mendatang. (rls)

error: Konten dilindungi!!
Exit mobile version