POLMAN, RADARSULBAR NEWS – Pasangan calon bupati dan wakil bupati Polewali Mandar nomor urut empat Dirga Adhi Putra Singkarru – Iskandar Muda Baharuddin Lopa (DIGASKAN) berkampanye di Kecamatan Tutar, Rabu 23 Oktober 2024.
Kampanye Digaskan ini dihadiri oleh anggota DRPD Sulbar Fraksi Nasdem Abdul Rahim, ketua Bappilu NasDem Sulbar Amri Atjo Babo, wakil ketua tim pemenangan DIGASKAN Andi Parial Patajangi, tokoh masyarakat dan ratusan warga sekitar.
Calon Bupati Polman Dirga Adhi Putra Singkarru mengatakan akan mengembangkan budidaya nilam dengan cara membuka peluang ekspor ke luar negeri. Ia mengatakan, luas wilayah Kecamatan Tutar ini mencakup 30 persen dari luas wilayah Kabupaten Polman sehingga peluang untuk membudidayakan tanaman nilam ini sangat besar.
Sarjana S2 lulusan Mancehester University menjelaskan, salah satu tanaman yang dikembangkan ini adalah nilam sebagai bahan baku pembuatan parfum. Ternyata nilam asal Tutar ini merupakan kualitas jenis premium yang disukai dan dicari oleh perusahaan parfum di dunia. Sehingga tanpa nilam dari Tutar Polman, racikan atau ramuan parfumnya kurang bagus keasliannya (original). Saat ini harga minyak dari hasil tanaman nilam berkisar Rp.2.100.000 per kilogram. Sehingga dengan adanya pemgembangan budidiaya tanaman nilam ini mampu menopang ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Pria yang pernah menjadi pemateri di KTT G20 di Bali ini berjanji jika terlilih menjadi Bupati Polman, kedepannya akan membantu warga Tutar bagaimana bisa mengembangkan industri nilam.
“Kedepannya harus mendukung industri pengolahannya karena kami berdua sepakat bagaiamana bisa membuat produk unggulan yang tersentralissai disetiap desa dan akan dijadikan sebagai acuan sebagai produk unggulan ekspor,” kata Ketua DPW Nasdem Sulbar ini
Sementara itu calon wakil Bupati Polman Iskandar Muda Baharruddin Lopa mengatakan yang perlu diperhatian dalam proses produksinya harus juga memperhatikan dan menjaga lingkungan agar tetap bisa lestari dan tidak merusak lingkungan seperti membuka lahan baru dan penebangam pohon sebagai bahan baku kayu bakar untuk bahan penyulingan. Karena selama ini masyarakat masih menggunakan penyulingan dengan cara tradisional menggunakan kayu sebagai bahan bakar.
“Bagaimana cara menggunakan tekhnologi moderen untuk proses produksi dalam penyulingan minyaknya,” pungkasnya.
Salah satu warga dusun Talatikka yang juga sebagai pembudidaya tanaman nilam bernama Amir menyambut baik rencana program yang akan dilakukan oleh pasangan Digaskan. Ia sangat berharap semoga jika pasangam ini terpilih menjadi bupati dan wakil bupati ada bantuan dari pemerintah seperti bantuan bibit bilam dan alat produksi untuk penyulingan minyak nilam.
“Karena selama ini kami warga disini masih menggunakan cara tradisional yang menggunakan tungku dan kayu bakar,” jelasnya. (tim media DIGASKAN)