WARGA yang tinggal di bantaran sungai Apalang Desa Riso Kecamatan Tapango Kabupaten Polewali Mandar (Polman) Provinsi Sulawesi Barat diselimuti rasa trauma dan was-was saat hujan turun di hulu sungai. Betapa tidak kejadian tiga tahun lalu masih membekas dibenak warga Riso, air sungai Alapang tiba tiba meluap. Sejumlah rumah warga yang tak jauh dari bantaran sungai hanyut disapu derasnya aliran air.
LAPORAN: Muh Amri Makkaruba (Polewali Mandar)
Siang itu, sekira pukul 13.30 Wita, Rice (54) seorang ibu rumah tangga yang tinggal di Dusun II Desa Riso Kecamatan Tapango, Polman terlihat termenung di teras rumahnya. Matanya terus menatap ke arah pegunungan Riso. Ia mengamati kondisi awan hitam mulai bermunculan. Beberapa kali memperbaiki posisi kacamatanya untuk memantau situasi karena awan hitam muncul bertanda akan hujan.
Ibu rumah tangga yang memiliki enam anak ini jika mendung perasaannya selalu was was. Ia trauma kejadian banjir bandang melanda desanya pada Kamis malam 26 Agustus 2021 silam. Betapa tidak rumahnya hampir roboh diterjang banjir dan abrasi sungai. Bahkan tiang teras rumahnya tinggal satu meter dari bantaran sungai Alapang. Halaman rumah Rice sebagian sudah ambelas disapu banjir bandang. Setiap turun hujan perasaannya tak tenang, bahkan kalau malam hari harus terjaga terus karena kuatir diterjang banjir.
“Semenjak banjir bandang tiga tahun lalu, saya selalu was was jika turun hujan. Saya kuatir air sungai Alapang kembali meluap. Kuatir rumah tersapu banjir seperti yang dialami tujuh orang tetangga saya yang kini pindah. Rumah mereka hanyut terbawa banjir tahun 2021 lalu,” beber Rice sambil mengusap air mata yang membasahi pipinya saat menceritakan kejadian banjir bandang bulan Agustus 2021 tersebut.
Tetapi kegelisaaan Rice bersama suaminya Daud (56) berangsur angsur sirna. Ketika ratusan TNI-Polri yang tergabung dalam Satuan Tugas (Satgas) TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-121 Kodim 1402 Polman memulai pembangunan tanggul bronjong di bantaran sungai Apalang sepanjang 430 meter. Tentu ini menjadi kebahagiaan yang dinanti oleh warga Riso. Apalagi ditengah keterbatasan anggaran pemerintah daerah, Satgas TMMD 121 Kodim 1402 Polman hadir memberikan solusi membantu pemerintah daerah untuk mengatasi keresahan warga yang trauma jika sewaktu waktu air sungai banjir.
Melalui tangan tangan trampil anggota Satgas TMMD ke-121 Kodim 1402 Polman, mulai merakit dan memasang bronjon di lokasi yang telah ditentukan sebelumnya. Rice begitu bersemangan melihat ratusan Satgas TMMD dibantu warga mulai mengerjakan tanggul bronjong di depan rumahnya.
Ratusan kubik batu sungai mulai dikumpulkan oleh anggota Satgas TMMD bersama masyarakat yang setiap hari ikut terlibat gotong royong mengerjakan sasaran fisik TMMD ini. Mereka setiap hari tanpa lelah mengerjakan tanggul bronjong penahan abrasi sungai ini. Anggota Satgas TMMD yang berjumlah 150 personel dari Kodim 1402 Polman, Pemkab Polman, Brigif 11 Badik Sakti, Yonkav 10 MG, Yonarhanud 4/AAY, Lantamal V Makassar, Koops AU II Makassar, Denzibang Korem 142 Tatag, Denkesyah Korem 142 Tatag, Penrem 142 Tatag, Polres Polman dan Kompi Brimob Polman ikut terlibat dalam pembangunan tanggul bronjong ini.
Hal sama dirasakan warga Dusun III Tondopata Desa Riso, Alimuddin bersyukur program TMMD masuk ke daerahnya karena mampu mengatasi kesulitan warga khususnya para petani kakao. Ia mengaku pasca banjir tahun 2021 lalu, akses jalan ke Dusun III Tondopata putus total karena tergerus air sungai. Sehingga selama tiga tahun terakhir ini warga kesulitan membawa hasil perkebunan kakao karena akses jalan yang tak bisa dilalui kendaraan roda empat. Sementara kendaraan roda dua harus ekstra hati hati karena hanya menyisahkan jalan setapak dan ekstrim.
“Kami sangat bersyukur TNI datang ke desa kami membangun jalan sepanjang 405 meter yang terputus dan melakukan pemasangan bronjong sepanjang 430 meter. Dulu sebelum dikerjakan TMMD, kami harus memikul hasil kakao setelah panen di kebun sejauh satu kilometer. Tetapi setelah pekerjaan pengerasan jalan selesai kini kendaraan sudah bisa masuk ke kebun mengambil hasil kakao,” tutur Amiruddin.
Kepala Desa Riso, Onang mengaku setelah desanya ditetapkan sebagai lokasi TMMD, masyarakatnya menyambut gembira. Apalagi sasaran fisik yang dikerjakan fokus pada penanganan fasilitas yang terdampak bencana banjir dua tahun lalu.
“Selaku pemerintah desa sangat bersyukur wilayah kami menjadi lokasi TMMD. Awalnya ada lima desa di Polman yang berharap menjadi wilayah sasaran TMMD ke-121 Kodim Polman. Tetapi setelah peninjauan dari pihak Kodim desa kami ditetapkan menjadi lokasi TMMD,” beber Onang.
Menurut Onang, kegembiraan masyarakat mengetahui yang akan dikerjakan program TMMD pembuatan tanggul bronjong, normalisasi sungai dan pengerasan jalan yang rusak akibat bencana. Karena sejak tiga tahun terakhir akses masyarakat di dua dusun yakni Dusun III Tondopata dan sebagaian warga Dusun II Riso sangat sulit mengangkut hasil perkebunannya. Mereka harus mengeluarkan biaya tinggi untuk menjual hasil kebun kakao dan jangun karena menyewa ojek khusus yang bisa melewati jalan ekstrim pasca banjir. Selain itu puluhan siswa harus berjalan kaki ke sekolahnya karena jalan terputus.
“Dampak bencana banjir tiga tahun lalu sangat dirasakan warga Riso. Selain infrastruktur yang rusak juga membuat trauma warga kami. Setiap turun hujan sejumlah kepala keluarga yang tinggal dibantaran sungai harus mengungsi dulu karena takut kalau banjir datang rumahnya terbawa arus sungai,” bebernya.
Program TMMD di Desa Riso, kata Onang betul betul menghilangkan trauma warganya. Karena tanggul bronjong bantaran sungai Alapang dan normalisasi sungai serta pengerajan jalan sudah selesai dikerjakan. Kini warga tak lagi cemas jika turun hujan karena sudah ada tanggul bronjong yang menahan debit air jika naik. Pemerintah desa sebenarnya ujar Onang sudah beberapa kali memasukkan usulan pembangunan bronjong dan normalisasi sungai. Tetapi karena terganjal kewenangan pemerintah desa sehingga tak bisa dikerja. Baru melalui program TMMD bisa terlaksana dan sangat membantu pemerintah desa mewujudkan impian warga dengan selesainya dibangun tiga sasaran fisik TMMD ke-121 Kodim 1402 Polman.