“Di desa kami ada tiga dusun, jadi setiap hari kami gilir warga yang terlibat gotong royong. Setiap dusun diwajibkan ikut minimal 50 orang, sehingga setiap hari ada 150 warga ikut ambil bagian dalam pekerjaan pemasangan bronjong, pengerasan jalan maupun membantu pekerjaan sasaran tambahan,” beber Onang.
Komandan SSK TMMD ke-121 Kodim 1402 Polman, Kapten Inf Subarkah juga mengakui antusias masyarakat ikut terlibat membantu Satgas TMMD. Ini mencerminkan kemanunggalan TNI dengan rakyat di Desa Riso ini begitu baik.
“Tua muda bahkan ibu-ibu turut serta telibat di sasaran fisik TMMD. Warga seolah tidak mau kalah dengan para prajurit TNI-Polri, mulai dari anak-anak, tua dan muda bahkan ibu-ibu turut serta membantu mengangkat, menyusun batu untuk dijadikan bronjong,” Kata Dan SKK TMMD, Kapten Inf Subarkah.
Apresiasi semangat gotong royong warga Riso juga diutarakan Ketua Tim Wasev Mabesad, Brigjen TNI Iskandar saat melakukan peninjauan lokasi TMMD, Kamis 8 Agustus 2024.
Brigjen TNI Iskandar mengapresiasi pelaksanaan TMMD Kodim Polman karena dapat membangkitkan semangat gotong royong di masyarakat serta kemanunggalan TNI-Polri dan rakyat.
Staf Ahli TK II Kasad Bidang Wassus ini juga menilai animo masyarakat dalam pelaksanaan TMMD di Desa Riso ini luar biasa. Ratusan masyarakat terlibat langsung bergoyang royong mengerjakan sasaran fisik.
“Banyak masyarakat terlibat langsung dalam pengerjaan program fisik artinya kemanunggalan TNI rakyat juga terbangun semakin baik. Dibanding wilayah lain di sini (Riso) masyarakatnya sangat aktif terlibat dalam kegiatan TMMD,” tambahnya.
Ia menilai secara umum pelaksanaan TMMD Ke-121 Kodim 1402 Polman di Desa Riso berjalan sudah sangat baik dan maksimal. Secara teknis pengerjaan fisik sudah memenuhi syarat sesuai penilaian dari Dinas PUPR Polman. Ia berharap setelah dibangunkan fasilitas fisik ini nilai manfaatnya lebih bisa dirasakan oleh masyarakat.
“Secara fisik, semoga hasil yang sudah sangat baik dan maksimal ini dapat dijaga dan bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” harap jenderal bintang satu ini.
Merawat Toleransi Melalui TMMD
Desa Riso Kecamatan Tapango merupakan salah desa wilayah di Provinsi Sulawesi Barat yang ditetapkan sebagai desa toleran oleh Kementerian Agama. Dengan penduduk sebanyak 3.422 jiwa mendiami tiga dusun yakni dusun I Tammalanre, dusun II Riso dan dusun III Tondokpata. Mayoritas penduduk di Desa Riso memeluk agama Islam 2.675 jiwa, Kristen Protestan 266 jiwa, Kritesn Katolik 403 jiwa dan hindu 78 jiwa. Mereka sejak dulu hidup rukun penuh toleransi.
Buktinya saat pekerjaan sasaran tambahan TMMD yang merupakan program unggulan Kasad melakukan pengecetan masjid dan gereja. Kegiatan pengecetan masjid yang dilakukan Satgas TMMD bersama masyarakat tanpa memandang keyakinan. Pengecetan masjid bukan hanya masyarakat yang beragama Islam saja ikut membantu Satgas TMMD. Tetapi juga ikut warga pemeluk agama lain saling membantu tanpa memandang status keyakinan. Mereka berbaur bersama anggota Satgas melakukan pengecetan masjid dan gereja.
Kades Riso Onang mengaku masalah toleransi di wilayahnya sangat dijunjung tinggi. Tak pernah ada persoalan warga dipicu masalah perbedaan keyakinan. Mereka sejak dulu hidup rukun saling membantu tanpa memandang keyakinan.
“Saat pelaksanaan TMMD juga dilakukan penyuluhan wawasan kebangsaan dan kamtibmas yang didalamnya mengajak masyarakat hidup rukun dan damai walaupun mereka berbeda keyakinan. TMMD semakin memperkokoh dan merawat semangat toleransi di masyarakat karena setiap kegiatan melibatkan ratusan warga tanpa memandang perbedaan keyakinan,” tambahnya.