RADARSULBARNEWS
DAERAH  

Ajak Masyarakat Sadar Sampah, Petugas DLHK Juga Diharap Lebih Giat

MENIMBANG. Sejumlah masyarakat sedang menimbang sampah yang dapat didaur ulang pada bank sampah, di Pasar Regional Mamuju, pekan lalu. (Rezki Amaliah/Radar Sulbar)

MAMUJU, RADARSULBAR NEWS – Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Mamuju
mencatat, produksi sampah dalam wilayah Kota Mamuju mencapai 32,92 ton per hari.
Selama Januari 2024, sampah yang masuk ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sebanyak
1.020,428 ton.

Menurut Bupati Mamuju, Sitti Sutinah Suhardi, produksi sampah sebanyak itu cukup tinggi,
memerlukan dukungan masyarakat untuk pengelolaan sampah.

Kata dia, masyarakat bisa memilah sampah organik dan non-organik, agar bisa didaur ulang dan
dimanfaatkan Kembali. Dia menyebutkan bank sampah siap melayani masyarakat yang ingin
menjual sampahnya untuk didaur ulang.

“Bank sampah menerima beragam jenis sampah, ada kertas, botol, dus bekas, minyak jelantah
dan lain-lain. Masyarakat bisa memanfaatkan itu untuk mengurangi produksi sampah,” jelasnya.

Sutinah juga menyebutkan soal kerja bakti, menurutnya perlu kembali dilakukan, untuk
meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan.

“Saya yakin jika kita semua bisa kompak, Mamuju ini pasti lebih bersih” tutup Sutinah.

Salah seorang warga Kelurahan Rimuku, Kecamatan Mamuju, Rahmat mengatakan, sebagian
warga sudah cukup sadar akan kebersihan lingkungan, mereka rata-rata memiliki bak sampah di
rumahnya.

Sampah rumah tangga mereka umumnya dibuang pada bak atau penampungan sampah yang
disediakan di rumahnya tersebut, namun masalahnya petugas kebersihan dari DLHK Mamuju,
sering terlambat melakukan pengangkutan.

“Sampah yang sudah ditampung ke penampungan di rumah sering penuh, tidak diangkat-angkat.
Begitu diganggu ayam atau sapi jadi berhamburan. Kalau petugas kebersihan tidak terlambat
melakukan pengangkutan, tidak akan seperti itu,” sebutnya.

Ditanya berapa kali petugas kebersihan melakukan pengangkutan dari kompleksnya, Rahmat
menjawab, kadang-kadang sekali dalam sepekan. Bahkan hanya dua kali dalam sebulan.

Dia berharap petugas kebersihan bisa lebih giat melakukan pengangkutan sampah, dari rumah-
rumah penduduk ke TPA. Setidaknya dua kali dalam sepekan. (rzk/jsm)

error: Konten dilindungi!!
Exit mobile version