RADARSULBARNEWS

Bendungan Pertama di Sulbar, Bakal Aliri Ribuan Hektar Lahan

MENINJAU. Pj Gubernur Sulbar, Zudan Arif Fakrulloh bersama Forkopimda Sulbar meninjau langsung lokasi pembangunan Bendungan Budong-Budong, di Mamuju Tengah, Rabu 16 Januari 2024.

MAMUJU, RADARSULBAR NEWS – Pembangunan Bendungan Budong-Budong di Kabupaten Mamuju Tengah (Mateng), masih jauh dari kata rampung. Kontrak pengerjaan Proyek Strategis Nasional (PSN) itu seharusnya sudah selesai pada Desember 2023.

Bendungan pertama di Sulbar ini mulai dibangun tahun 2020 lalu dan masuk daftar PSN sesuai Perpres Nomor 109 Tahun 2020. Mega proyek yang terletak di Desa Salulebo, Kecamatan Topoyo, Mateng, menguras anggaran negara mencapai Rp 1,2 triliun.

Pembangunan bendungan ini dibawahi langsung Balai Wilayah Sungai (BWS) Sulawesi III Palu, Ditjen Sumber Daya Air, Kementerian PUPR. Kapasitas tampungannya mencapai 65 juta m3 dan bisa mengairi daerah irigasi irigasi sekira 3.200 hektar.

Pj Gubernur Sulbar, Zudan Arif Fakrulloh yang sempat meninjau langsung pembangunan bendungan tersebut mengatakan, progres pembangunan bendungan masih di angka 30 persen. Namun ditargetkan selesai di tahun ini dan dapat diresmikan Presiden RI Joko Widodo.

“Proyek strategis nasional ini bakal menyentuh langsung ratusan ribu masyarakat, khususnya di daerah Mamuju Tengah. Ini menjadi sumber air bagi masyarakat, menghindari kekeringan,” kata Zudan, Rabu sore 17 Januari.

Ada beberapa perusahaan yang terlibat dalam pembangunan bendungan tersebut. Yakni PT Brantas Abipraya dan PT Bumi Karsa selaku kontraktor pelaksana, PT Indah Karya, PT Tuah Agung Anugrah, PT Ciriajasa E.C sebagai konsultan supervisinya.

Selain irigasi dan penyediaan air baku, pembangunan bendungan ini juga sangat diperlukan sebagai pengendali banjir untuk kawasan rawan bencana, seperti Kecamatan Budong-Budong, Topoyo, dan Karossa dengan mereduksi 60 persen dari 341,59 meter kubik per detik menjadi 106,76 meter kubik per detik.

error: Konten dilindungi!!
Exit mobile version