BMKG Gelar Sekolah Lapang Gempa Bumi dan Tsunami di Polman - RADARSULBAR NEWS
RADARSULBARNEWS

BMKG Gelar Sekolah Lapang Gempa Bumi dan Tsunami di Polman

SLG. Sekretaris Kabupaten Polman Bebas Manggazali memasang atribut peserta sekolah lapang gempabumi dan tsunami di Hotel Ratih Polewali, Kamis 12 Oktober 2023.
pasang

POLEWALI, RADARSULBAR NEWS – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melalui Stasiun Geofisika Gowa menyelenggarakan Sekolah Lapang Gempa Bumi dan Tsunami di Kabupaten Polewali Mandar Sulbar,, 12 -13 Oktober 2023.

Kegiatan ini dihadiri secara virtual oleh Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Dr. Daryono. Dalam sambutannya, Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG mengatakan resiko bencana gempabumi dan tsunami dapat dikurangi apabila semua pihak melakukan upaya mitigasi secara terencana dan terukur yang melibatkan semua pihak termasuk masyarakat.

“Salah satu upaya mitigasi tersebut adalah pelaksanaan Sekolah Lapang Gempa Bumi dan Tsunami. Kegiatan Sekolah Lapang Gempabumi dan Tsunami ini merupakan salah satu ikhtiar kita untuk memperkuat dan meningkatkan kesadaran dan pemahaman terhadap upaya mitigasi gempabumi dan tsunami guna mewujudkan masyarakat siaga gempa dan tsunami.” kata Daryono.

Acara ini turut dihadiri oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Polewali Mandar, Bebas Manggazali. Ia menyampaikan apresiasi kepada BMKG atas penyelenggaraan SLG di wilayah Polewali Mandar.

Bebas menyampaikan komitmen yang dijalin antara pemerintah Kabupaten Polewali Mandar dengan BMKG untuk melakukan koordinasi intensif dengan BMKG dalam membangun kesiapsiagaan dengan mengimplementasikan hasil dari kegiatan Sekolah Lapang Gempabumi dan Tsunami ini demi terwujudnya masyarakat siaga gempabumi dan tsunami di Kecamatan Tinambung.

“Wilayah Kabupaten Polewali Mandar merupakan daerah dengan potensi kejadian gempabumi yang cukup tinggi. Ancaman tsunami juga tidak dapat terhindari,” ujarnya.

Dalam sejarah, wilayah Polewali Mandar pernah dilanda tsunami akibat gempabumi dengan Magnitudo 6,3 pada tanggal 11 April 1967 dengan pusat gempa berada di Teluk Mandar.

“Peristiwa ini dikenal luas sebagai Tsunami Tinambung 1967. Tsunami destruktif ini menelan korban korban jiwa lebih dari 58 orang meninggal dunia, sebagian besar korban di Muara Sungai Tinambung dan beberapa melayan hilang’, ungkap Bebas.

error: Konten dilindungi!!
Exit mobile version