POLMAN, RADAR SULBAR — Pemerintah Kabupaten Polewali Mandar terus memacu percepatan pembangunan Sekolah Rakyat (SR). Khusus untuk Kabupaten Polman masuk dalam tahap kedua atau IB sehingga proses belajar pembelajaran Sekolah Rakyat (SR) baru akan dimulai Bulan Agustus mendatang. Nantinya Sekolah Rakyat akan dibangun secara permanen di Desa Sambaliwali Kecamatan Luyo di lahan seluas 6 hektare.
Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Polman, Azwar Jasin saat dikonfirmasi, Selasa 15 Juli mengatakan Sekolah Rakyat Polman masuk tahap 1B dan ditargetkan mulai berjalan pada Agustus mendatang.
“Untuk sementara proses belajar mengajar Sekolah Rakyat akan meminjam ruangan dan asrama milik Sekolah Menengah Kejuruan Pembangunan Pertanian (SMK PP) Rea Kecamatan Binuang. Dalam waktu dekat ruangan dan asrama akan dibenahi untuk kenyamanan para siswa belajar nantinya,” terang Azwar Jasin dihubungi via WhatsApp, Selasa 15 Juli.
Terpisah Sekertaris Dinsos Polman Syarifuddin Amin menambahkan saat ini sudah ada 100 siswa Sekolah Rakyat yang dinyatakan diterima. Tetapi saat proses verifikasi ada sembilan orang yang menyatakan mengundurkan diri. Sehingga saat ini baru 91 orang siswa yang akan ditampung di Sekolah Rakyat.
“Dalam waktu dekat ini akan mengikuti rangkaian pemeriksaan kesehatan terlebih dahulu sebelum memasuki proses pembelajaran pada bulan Agustus mendatang.
Sebenarnya 100 siswa yang diterima terdiri dari 50 siswa untuk jenjang SMA dan 50 orang siswa jenjang SMP. Tetapi saat verifikasi ada yang mengundurkan diri sehingga siswa 91 orang. Alasan calon siswa mengundurkan diri karena tidak bisa pisah dengan orang tuanya. Sehingga penggantinya akan diambil ke cadangan yang saat ini sementara dilakukan verifikasi,” jelas Syarifuddin Amin.
Lanjutnya, semua peserta didik Sekolah Rakyat ini diambil dari keluarga kurang mampu. Peserta terjauh berasal dari Kecamatan Tutar. Syarifuddin Amin menambahkan untuk fasilitas asrama yang akan menjadi tempat menginap bagi siswa sedang dalam proses perbaikan dengan menggunakan anggaran dari APBN.
Ia juga menyampaikan sudah mengirim ukuran pakaian seragam siswa ke Kemensos RI. Semua peserta didik sekolah rakyat ini masuk dalam data desil I yang diverikasi pendamping sosial dan TKSK. Sehingga proses wawancara di lapangan saat dikunjungi.
Terpisah Bupati Polman Samsul Mahmud mengatakan kehadirian Sekolah Rakyat untuk menampung anak tidak mampu atau katagori miskin dan anak putus sekolah.
Sekolah rakyat merupakan salah satu program pemerintah pusat yang digagas melalui Kementerian Sosial (Kemensos).
“Untuk Sekolah Rakyat sudah dibuka, ini sudah mulai penerimaan siswa. Kita targetnya tahun ini menerima 100 orang siswa kurang mampu tingkatan SMA dan SMP,” kata Samsul Mahmud disela meninjau MPLS, Senin 14 Juli.
Samsul Mahmud berharap progam nasional ini dapat berjalan lancar dan menjadi harapan warga kurang mampu untuk mengenyam pendidikan.
“Target siswa kita ini, 50 siswa sekolah dasar dan 50 siswa sekolah menengah, lokasi belajarnya untuk sementara di SPP Rea Timur,” ungkapnya.
Untuk sementara waktu Sekolah Rakyat ini akan menempati ruang kelas di SMK SPP Rea Timur. Nantinya akan dipindahkan jika bangunan permanen Sekolah Rakyat di Sambaliwali Kecamatan Luyo jika pemangunannya sudah dirampungkan. (arf/mkb)