POLMAN RADAR SULBAR — Calon Jemaah Haji (CJH) yang tergabung dalam kloter 11 Embarkasi Hasanuddin Makassar asal Polewali Mandar (Polman) mulai mengumpulkan kopernya di pelataran Gedung Nusantara Gabungan Dinas (Gadis) Polewali, Selasa pagi 6 Mei.
Ada hal unik setiap koper CJH kloter 11 ini, mereka punya cara tersendiri supaya kopernya tidak tertukar dengan melakukan penandaan. CJH menandai kopernya dengan benda-benda yang tak lazim, dari gelas plastik, kain warna warni, pita hingga bola tenis dan boneka.
Walaupun panitia pemberangkatan CJH sudah memberikan Id Card penanda koper dan pembungkus yang tertera setiap nama CJH. Namun, bagi calon haji asal Polman, kartu nama tak cukup untuk menandai koper mereka.
“Biar tidak tertukar dan lebih mudah dikenali saat di Tanah Suci nanti,” ujar salah seorang CJH Kloter 11 asal Polman, Ismail kepada wartawan di Gedung Gadis Polewali, Selasa 6 Mei.
Berdasarkan pantauan wartawan di pelataran Gedung Gadis Polewali, tanda-tanda unik terpasang pada ratusan koper jamaah, menggunakan berbagai macam benda, dari perlengkapan dapur, seperti gelas dan serbet meja, hingga alat olahraga seperti bola tenis.
Kloter 11 Embarkasi Hasanuddin asal Kabupaten Polman ini akan berangkat, Rabu 7 Mei hari ini ke Asrama Haji Sudiang Makassar sekira pukul 13.00 Wita. Sehingga CJH kloter 11 asal Polman berjumlah 281 orang ini mulai mengumpukan kopernya, Selasa 6 Mei di pelataran di Gedung Gadis Kelurahan, Pekkabata, Kecamatan Polewali.

Petugas membatasi isi koper jemaah dengan berat 30 Kilogram (Kg) sesuai aturan penerbangan. Walaupun panitia dari Kemenag Polman telah memberikan penanda khusus seperti kabel tis dan pas foto dilengkapi barcode. Tetapi para CJH memberi beragama hiasan sebagai penanda agar tidak tertukar dengan koper lainnya.
Kasi Haji Kemenag Polman Manju Idris mengatakan pemberangkatan jemaah haji kloter 11 pada Rabu 7 Mei.
“Untuk kopernya dikumpulkan hari ini karena kita mau beri tanda khusus dan pemeriksaan,” ujar Manju Idris kepada wartawan, Selasa 6 Mei.
Dia mengatakan seluruh jemaah telah diberikan imbauan untuk tidak mengisi koper dengan barang terlarang. Sementara pemberian tanda khusus sendiri kata Manju dibedakan berdasarkan setiap rombongan.
Tanda unik sendiri kata Manju ditempelkan para jemaah untuk menandai kopernya agar lebih muda dikenal.
“Tidak ada salahnya karena ini koper ketemunya nanti di lobi hotel di Madina jadi di situ baru di ambil para jemaah,” tandasnya. (mkb)