RADARSULBARNEWS

Puluhan Ton Sampah Diangkat dari Saluran Irigasi di Wonomulyo

BERSIHKAN. Camat Wonomulyo, Samiaji terjun langsung membersihkan sampah di pintu air saluran irigasi di Desa Kecamatan Wonomulyo, Rabu 9 April 2025.(Ist/radarsulbar)



POLMAN RADAR SULBAR — Puluhan ton sampah menutupi saluran irigasi persawahan hingga menumpuk di pintu air Desa Kebunsari Kecamatan Wonomulyo, Rabu 9 April.

Sampah menutup saluran irigasi ini panjangnya sampai 500 meter. Pemandangan ini sempat viral di media sosial dalam dua hari terkahir ini. Untuk mencegah sampah ini areal persawahan warga, Pemkab Polman bersama Pemerintah Kecamatan Wonomulyo dan masyarakat bergotong royong membersihkan sampah yang berada di saluran irigasi persawahan di Desa Kebunsari, Rabu kemarin.

Pembersihan sampah di saluran irigasi ini dipimpin langsung Camat Wonomulyo Samiaji bersama sejumlah warga dan petugas kebersihan DLHK Polman. Proses pengangkatan sampah di saluran irigasi ini juga sempat dipantau Bupati Polman Samsul Mahmud bersama Ketua DPRD Polman dan sejumlah pimpinan OPD.

Sampah menumpuk di saluran irigasi ini berasal dari kompleks Pasar Induk Wonomulyo yang mengalir hingga ke pintu air Desa Kebunsari sejauh dua kilometer.

Bahkan proses pengangkatan sampah ini, Camat Wonomulyo Samiaji terlibat langsung bersama masyarakat dan petugas kebersihan DLHK Polman mengangkat sampah dari dalam saluran irigasi.

Sampah tersebut diangkat dari dalam saluran irigasi ke pinggir kemudian dinaikkan ke armada sampah dengan bantuan alat berat milik DLHK Polman.

“Sampah yang berhasil kita angkut sekira 20 ton sampah. Kebanyak sampah plastik dan styrifoam, diduga sampah ini bersumber dari aktivitas warga yang membuang sampah ke saluran irigasi persawahan khususnya yang ada di sekitar Pasar Induk Wonomulyo,” terang Samiaji kepada wartawan saat ditemui disela pembersiah sampah di pintu air Kebunsari, Rabu 9 April.


Menurut Samiaji aksi pembersihan sampah secara gotong royong di saluran irigasi ini telah direncanakan sebelumnya. Hal ini dilakukan karena merespon keluhan warga khususnya petani yang khawatir sampah akan mengalir mencemari areal persawahan. Menurutnya produksi sampah saat lebaran Idul Fitri ini memang meningkat terlebih kurangnya kesadaran masyarakat membuang sampah disembarangan tempat.

Dirinya pun menyangkan perilaku warga yang memilih buang sampah di saluran irigasi. Padahal menurut Samiaji sampah ini bisa dikelola andai warga sadar karena bernilai ekonomi. Apalagi sampah yang dibuang kebanyakan plastik seperti botol minuman kemasan yang bisa dikumpulkan untuk dijual andai masyarakat peduli akan kebersihan.


Samiaji mengaku pihaknya beberapa kali turun ke lapangan khususnya pedagang Pasar Induk Wonomulyo untuk edukasi melakukan pemilahan sampah dan tak membuang sembarangan. Tetapi hasilnya nihil karena kejadian saluran irigasi ditutupi sampah bukan kali ini saja terjadi tetapi sudah beberapa kali.

Sebenarnya kata Samiaji, Pemkab Polman memiliki regulasi Perturan Daerah (Perda) Nomor 4 Tahun 2018 tentang pengolahan sampah. Namun regulasi tersebut belum sepenuhnya ditegakkan. Selain itu juga kendala di Kecamatan Wonomulyo karena personel Satpol PP hanya dua orang sementara idealnya untuk menegakkan Perda minimal 20 orang.

Sementara itu, Bupati Polman Samsul Mahmud saat ditemui wartawan disela pemantauan pembersihan saluran irigasi di Desa Kebunsari Wonomulyo mengatakan pihaknya memerintahkan langsung jajaran OPD, pemerintah kecamatan, petugas kebersihan dan dibantu warga melakukan pembersihan sampah di saluran irigasi.


“Karena jika dibiarkan maka sampah makin menumpuk di saluran irigasi. Ini tanggung jawab bersama, bukan hanya pemerintah tetapi juga dibutuhkan kesadaran warga untuk menjaga kebersihan dan tak membuang sampah ke saluran irigasi,” kata Samsul Mahmud.


Ia mengimbau masyarakat agar tidak lagi membuang sampah ke sungai atau irigasi. Pemerintah daerah, katanya, akan terus meningkatkan edukasi dan memperkuat sistem pengelolaan sampah berbasis masyarakat.

Aksi bersih-bersih ini menjadi wujud kolaborasi nyata antara pemerintah dan masyarakat dalam menjaga lingkungan. Semangat gotong royong yang terlihat di lapangan diharapkan menjadi awal perubahan menuju kebersihan yang berkelanjutan. (mkb)

error: Konten dilindungi!!
Exit mobile version