MAJENE, RADARSULBAR NEWS – Kemajuan teknologi dibarengi dengan makin berkembangnya varian game online semakin mengancam kelestarian permainan tradisional.
Menyikapi kondisi tersebut, warga Tande, Majene yang peduli terhadap pelestarian permainan tradisional aktif menggelar kegiatan lomba dan pertandingan.
Ancaman kepunahan permainan tradisional berbasis budaya ditengah kemajuan teknologi itu disampaikan dosen FISIP Hukum Unsulbar, Farhanuddin saat membuka secara resmi Pertandingan Gasing se-Sulawesi Barat, Minggu 15 Desember.
Pertandingan Gasing se-Sulbar tersebut berlangsung di lapangan Buttu, Kelurahan Tande, Kecamatan Banggae Timur, Majene.
Panitia dari Persaudaraan dan Solidaritas Lingkungan Hidup Tande Berkembang (POLING) melaporkan, peserta pertandingan Gasing 230 orang yang berasal sejumlah kabupaten se-Sulawesi Barat.
Selain Farhanuddin, hadir dalam pembukaan pertandingan Gasing tersebut antara lain, Anggota DPRD Majene, Syahrir, Ketua POLING Sulbar, Muhammad Syahid serta ratusan masyarakat.
Menurut Farhan, sapaan akrabnya, permainan tradisional penting untuk dilestarikan karena selain merupakan budaya dan identitas bangsa, permainan tradisional juga memiliki banyak sisi positif. Ia mengatakan, permainan tradisional seperti gasing mengandung kegiatan fisik secara aktiv, juga terbangun interaksi sosial serta memicu kreatifitas.
” Bagi anak, dampak positif permainan tradisional membantu perkembangan meliputi kemampuan motorik, terdapat olah fisik sehingga bagus untuk kesehatan, selain itu pada aspek kognitif, permainan tradisional juga memacu daya imajinasi dan kreatifitas anak,” kata Farhan.
Riset Universitas Negeri Surabaya, 2023 melalui jurnal prosiding bertema tentang hilangnya permainan tradisional tergantikan oleh Games Online, bahwa pergeseran dari permainan tradisional ke permainan daring terjadi semakin banyak warga yang beralih ke permainan daring yang dapat diakses melalui perangkat elektronik seperti komputer, ponsel pintar, dan tablet.
Ketua POLING Sulbar, Muhammad Syahid mengatakan meski berlabel pertandingan, sesungguhnya even Gasing lebih mengedepankan semangat pelestarian budaya tradisional.
Ia mengatakan selain gasing, pihaknya juga sering menggelar kegiatan layangan dan forum cerita rakyat.
” Teknologi maju tentu suatu keniscayaan, tapi budaya penting kita lestarikan, permainan rakyat seperti gasing ini sangat urgen menjadi perhatian kita bersama agar tidak punah,” kata Syahid.
Sementara itu, anggota DPRD Majene, Syahrir mengapresiasi kegiatan pertandingan gasing, Ia berpesan kepada peserta agar dalam bertanding menjunjung tinggi sporitifitas.
” Semangat pertandingan ini adalah persaudaraan, silaturahmi, ini yang harus dipegang kuat, selamat bertanding,” kata Syahrir.
Bagi warga yang ingin menyaksikan keseruan pertandingan gasing, saling adu lempar gasing dapat menyaksikan langsung di lapangan Buttu, Kelurahan Tande. Pertandingan berlangsung tiap malam selama kurang lebih sepekan mendatang. (rur/mkb)