Bangun Akses Disabilitas Pulihkan Potensi Wisata Pulau Karampuang - RADARSULBAR NEWS
RADARSULBARNEWS
KOLOM  

Bangun Akses Disabilitas Pulihkan Potensi Wisata Pulau Karampuang

pasang

SINAR Matahari tepat berada di pelipis mata. Aroma laut dan ombak yang saling bertaut seperti sedang bercengkrama. Harman (43) terdiam di bibir pantai, tatapannya teduh mengenang tentang laut dan dirinya.

Laporan: Rezki Amaliah

Ia dulunya seorang nelayan, namun kecelekaan kerja yang dialaminya di 2008 merenggut kemampuannya untuk berjalan. Kakinya patah saat menyelam di lautan untuk mencari ikan. Sejak kecil Harman tinggal di Pulau Karampuang, sang ibu meninggalkannya pada 2018, kini Harman hidup sebatangkara.

Desa Karampuang dihuni 3.313 jiwa yang tersebar di sebelas dusun. 70 orang diantaranya adalah disabilitas. Harman salah seorang figur yang membentuk Kelompok Disabilitas Desa Karampuang. Kelompok itu dibentuk untuk memperjuangkan hak-hak disabilitas di Desa Karampuang. Harman mengatakan, hal utama yang penting untuk diperjuangkan adalah akses infrastruktur jalan.

Kondisi jalan di Desa Karampuang belum sepenuhnya bisa diakses oleh masyarakat, terlebih oleh kelompok disabilitas, terutama bagi tuna daksa seperti Harman. Beberapa jalan antar dusun juga belum saling terhubung, itu semakin menyulitkan Harman dan masyarakat lainnya untuk beraktivitas.

Sehari-hari Harman beraktivitas sebagai pedagang campuran di area wisata Desa Karampuang. Jarak antara rumah Harman di Dusun Sepang ke Dusun Ujung Bulo wisata Karampuang sekitar satu kilometer. Setiap akhir pekan, ia mesti dibantu kerabatnya untuk menjangkau tempat wisata demi berjualan.

“Karena jalannya masih rusak dan berbatu, kalau pakai kursi roda dan tidak dibantu teman agak susah, kadang juga saya terpaksa tidak jualan kalau hujan, karena jalanan becek tidak bisa dilewati kursi roda,” ujar Harman.

Perjuangan Harman dan anggota Kelompok Disabilitas Desa Karampuang menemukan titik terang. Program Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke 119 Kodim 1418 Mamuju kali ini akan menyasar Desa Karampuang Kecamatan Mamuju. Sasaran utama program fisiknya adalah pembukaan jalan penghubung Dusun Nangka dan Dusun Sepang sepanjang 1.680 meter dan pemasangan paving blok di Dusun Sepang sepanjang 200 meter.

“Kami sebagai kelompok disabilitas sangat bersyukur dengan adanya program TMMD, ini membuka akses bagi kami kelompok disabilitas, seperti jalan di Dusun Sepang dan Dusun Nangka yang menjadi sasaran program, sebelumnya sama sekali tidak bisa dijangkau, bahkan kami kesulitan untuk mendata teman disabilitas di Dusun Nangka, sekarang alhamdulillah sudah bisa,” ujar Harman sambil tersenyum.

Transplantasi Terumbu Karang Pulihkan Potensi Wisata

Desa Karampuang terletak diseberang Kota Mamuju, jaraknya hanya empat mil dari Pelabuhan Kasiwa Mamuju. Perjalan menuju pulau tersebut cukup menggunakan perahu dengan waktu tempuh 25 menit.

Pulau Karampuang atau dalam bahasa Mamuju disebut Pulau Rembulan, adalah salah satu objek wisata unggulan di Sulawesi Barat. Kekayaan biota laut dan panorama pantai pasir putih menjadi pemikat para wisatawan. Bukan hanya itu, pulau tersebut juga memiliki beberapa objek yang dapat dikunjungi, seperti gua lidah dan sumur jodoh.

Harman masih menatap laut, sembari tersenyum ia berkisah bahwa dulu terumbu karang di sekitar kampungnya sangat indah, berbagai jenis ikan dengan beragam warna mudah ditemukan di sela-sela tiang dermaga. Namun, saat ini semuanya perlahan sirna, ribuan terumbu karang mati, bahkan hilang dari permukaan laut.

“Banyak warga yang mengambil terumbu karang untuk dijadikan pondasi rumah, belum lagi aktivitas beberapa nelayan yang menangkap ikan dengan bom ikan,” ungkap Harman.

Komandan Kodim 1418 Mamuju M.Imasfy juga menaruh simpati atas kerusakan tersebut. Melalui program tambahan TMMD ke 119, transplantasi terumbu karang juga dilaksanakan. 1000 anakan terumbu karang disebar, dengan harapan akan memulihkan keindahan bawah laut Pulau Rembulan.

“Seluas satu hektare terumbu karang di wilayah itu rusak, sementara banyak wisatawan yang datang ke Karampuang untuk menikmati keindahan bawah laut, dan transplantasi ini adalah upaya untuk memulihkan dan mengembangkan potensi wisata di pulau ini,” kata Imasfy.

Kemanunggalan TNI dan Masyarakat

Suara derap langkah prajurit Satuan Tugas (Satgas) TMMD ke 119 Kodim 1418 Mamuju membuyarkan lamunan Harman. Dari kejauhan Harman melihat sekelompok prajurit dan masyarakat berbondong-bondong menuju Masjid Nurul Amin Dusun Ujung Bulo Desa Karampuang. Prajurit itu tidak membawa senjata, tidak pula nampak bengis. Keakraban antara warga dan para prajurit mencerminkan kemanunggalan yang hakiki.

Harman mencoba mendekat. Ia tahu dirinya tidak bisa banyak membantu dalam program rehab masjid yang juga masuk dalam sasaran tambahan program TMMD. Namun, setiap harinya ada sepuluh warga yang membantu rehab masjid tersebut secara bergantian.

Komandan Satgas TMMD 1418 Mamuju M.Imasfy mengatakan, setiap harinya ada tiga puluh warga yang turut bergotoyong royong untuk menyelesaikan tiga program sasaran fisik di Desa Karampuang. Semangat gotong royong menjadi bukti nyata kemanunggalan TNI dengan rakyat.

“Selama tiga puluh hari (20 Februari – 20 Maret,red), 150 personel Satgas TMMD ini bekerja bersama warga, bahkan tinggal dan makan bersama di rumah warga,” sebut Imasfy.

Sementara, seorang perempuan nampak sibuk menyajikan makan siang untuk para personel TMMD dan masyarakat. Ia adalah Hasrawati, warga Dusun Sepang Desa Karampuang yang menjadi induk semang sejumlah personel TMMD. Hasrawati mengaku seperti mimpi yang nyata memiliki banyak anak TNI. Meskipun mereka hanya tinggal sementara.

“Saya sudah menganggap mereka seperti anak sendiri, mereka baik dan sopan, ikut membantu saya memasak dan bersih-bersih rumah sebelum berangkat kerja,” ungkap Hasrawati.

Berkah Bagi Masyarakat Desa Karampuang

Program TMMD ke 119 tidak hanya memiliki sasaran program fisik, namun ada sejumlah sasaran non fisik yang manfaatnya dirasakan seluruh warga Desa Karampuang.

Bupati Mamuju Sitti Sutinah Suhardi menyampaikan, kemanunggalan bukan hanya terwujud antara TNI dan warga desa, namun kolaborasi antara Pemkab Mamuju, Kodim 1418 Mamuju dan instansi lainnya juga implementasi dari kemanunggalan.

“Dengan kolaborasi ini, banyak program yang bisa terlaksana, seperti penyuluhan stunting, pemasangan KB gratis, pemeriksaan kesehatan,pasar murah dan pemberian sembako untuk yatim piatu dan disabilitas bisa dilaksanakan selama program TMMD berjalan,” ujar Sutinah.

Menurut Sutinah program TMMD menjadi berkah untuk masyarakat Desa Karampuang, bahkan TMMD mampu memberikan edukasi kepada masyarakat melalui berbagai macam program penyuluhan. Ia berharap program TMMD berikutnya bisa kembali dilaksanakan di Mamuju.

“Semoga apa yang telah dibangun oleh Satgas TMMD bisa dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat, dan berdampak pada peningkatan ekonomi masyarakat,” harap Sutinah.

Hal serupa juga disampaikan Plt Kepala Desa Karampuang Ahmad Ali, program pembukaan jalan penghubung Dusun Nangka dan Dusun Sepang tentu akan sangat berdampak bagi masyarakat, terutama bagi aktivitas ekonomi masyarakat yang kebanyakan berprofesi sebagai nelayan. Sebelumnya masyarakat Dusun Nangka harus melewati hutan untuk bisa tiba di Dusun Sepang, namun kini akses jalan telah dibuka melalui program TMMD.

“Selain itu pemasangan paving blok juga sangat membantu masyarakat, terutama dalam hal mengangkut ikan hasil tangkapan, dulunya kalau musim hujan harus dipanggul,sekarang sudah bisa dilalui dengan gerobak,” ungkap Ahmad.

Ketua Tim Pengawasan dan Evaluasi (Katim Wasev) TMMD Brigjen TNI Taufiq Shobri menjelaskan, TMMD ke 119 memiliki sasaran yang diprioritaskan pada daerah miskin, tertinggal, terisolir dan terpencil, termasuk daerah kumuh perkotaan, perbatasan, pulau terluar, serta daerah yang terkena dampak bencana alam.

“Selain itu, ada beberapa program unggulan Kasad, yaitu integrated farming, TNI manunggal air, rehab RTLH (Rumah Tidak Layak Huni,red), serta penurunan angka stunting,” sebut Brigjen TNI Taufiq Shobri yang juga merupakan Wakil Asisten Teritorial (Waaster) Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Bidang Tahwil Komsos dan Bhakti TNI

Pangdam XIV/Hasanuddin Mayor Jenderal TNI Bobby Rinal Makmun mengungkapkan, melalui program TMMD, TNI hadir di masyarakat dan turut berkontribusi pada pembangunan daerah, dengan komitmen dari TNI dan dukungan penuh dari pemerintah daerah serta partisipasi aktif masyarakat.

“Program TMMD ini diharapkan dapat menjadi tonggak pembangunan yang signifikan bagi Pulau Karampuang, dan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat, serta Karampuang dapat menjadi pulau wisata yang menarik wisatawan dari luar,”tutup Mayor Jenderal TNI Bobby. (*)

error: Konten dilindungi!!
Exit mobile version