RADARSULBARNEWS
DAERAH  

Kontraktor Kena Teguran, Proyek Smart Green House Terancam Putus Kontrak

TINJAU. KPA dan PPTK Proyek P4S bersama dengan Ketua P4S, konsultan pengawas dan rekanan saat memantau progres proyek kontruksi smart garden yang dinilai lambat, Senin 6 November 2023. (Arif Budianto/Radar Sulbar)

POLEWALI, RADARSULBAR NEWS – Proyek Smart Green House di P4S Kontara Garden Desa Kuajang Kecamatan Binuang terancam diputus kontrak.

Karena pelaksana proyek dinilai telat dalam membangun konstruksi smart green house P4S dengan anggaran Rp 268 juta. Proyek ini dikerjakan CV Austin beralaman Jalan Kemakmuran Polewali.

Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) Proyek smart green house P4S Kontara Garden, Masdar Fatman mengaku telah melayangkan surat teguran kepada pelaksana proyek CV Austin karena menjelang batas waktu pekerjaan proyek 11 November realisasi di lapangan baru 40 persen.

Hal tersebut disampaikan KPA proyek Masdar Fatman saat memantau progres kegiatan di P4S Kontara Garden Desa Kuajang Kecamatan Binuang, Senin 6 November.

Ia pun mengatakan akan melakukan pemutusan kontrak apabila pekerjaan tidak selesai sampai batas waktu yang tertuang di kontrak kerja.

“Kita sudah berikan teguran beberapa kali, tapi kayaknya sudah kebal. Barangkali karena meresa anggotanya bos. Pelaksana proyek sudah berapa kali dimarahi dan sudah sekian kali dipanggil,” ungkap Masdar Fatman.

Lanjutnya, pengerjaan kontruksi smart green house anggarannya berbeda dengan pengerjaan instalasinya yang juga mencapai Rp. 200 juta lebih. Pengerjaan menurut tehnisinya ini bisa dikerjakan lima sampai delapan hari.

Pengerjaan pembangunan smart green house di P4S Kontara Garden yang dikerjakan CV. Austin dinilai menghambat proses pekerjaan instalasi smart farming. Informasi yang didapatkan pelaksana proyek ini merupakan keluarga dekat Bupati Polman.

Ketua P4S Kontara Garden Muh Abduh mengungkapkan, pembangunan konstruksi smart green house ini masih banyak item yang perlu dikerjakan. Seperti dinding, pemasangan atap insert net dan pengerjaannya cornya saja masih belum dilakukan. Sehingga pengerjaan instalasi hodropolik dan smart farming terhambat juga.

“Menurut tenaga ahli yang didatangkan dari Bandung pemasangan instalasi farmingnya ini bisa selesai lima sampai tujuh hari. Tetapi menjadi terlambat karena pekerjaan kontruksinya yang belum tuntas,” jelas Muh Abduh.

error: Konten dilindungi!!
Exit mobile version