Akibat dari kebakaran tersebut, tujuh rumah panggung yang terbakar rata dengan tanah dan lima rumah lainnya mengalami rusak ringan. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, namun kerugian ditaksir mencapai ratusan juta rupiah.
Salah seorang pemilik rumah, Rosnawati, peristiwa kebakaran itu terjadi menjelang magrib. Ia dan anaknya sedang berada di rumah memasak ketupat dan buras untuk persiapan maulid.
“Pada saat kejadian saya di rumah, bersama anak saya ini. Saya cuma berdua dengan anak karena yang lain itu ke sawah. Saya cuma bisa selamatkan barang seadanya, yang penting-penting saja,” tutur Rosnawati saat ditemui di lokasi kebakaran, Kamis 27 September.
Lanjutnya, api pertama kali terlihat di salah satu rumah warga bernama Sia, hanya butuh beberapa menit api sudah menjalar ke rumah lainnya.
“Pada saat kebakaran saya lagi masak di bawah rumah, karena besok mau maulid. Kemudian saya dengar orang teriak teriak. Ternyata kebakaran, saya kemudian ambil surat-surat berharga, kemudian selamatkan diri, saya sudah takut naik kerumah kembali,” ujarnya.
Sementara itu, Kordinator Lapangan Damkar Polman Jabir, mengatakan, pihaknya menerima laporan kebakaran Senin petang sekitar pukul 17:40 wita. Kemudian memgerahkan satu unit armada kebakaran yang ada di Campalagian.
“Alhamdulillah armada yang ada di kecamatan duluan tiba ke TKP. Kemudian armada yang di kabupaten juga menyusul. Kita juga mendapat bantuan satu armada damkar dari PSC Majene. Sehingga ada 11 armada damkar yang diturunkan dalam memadamkan kebakaran di Lampoko,” ujar Jabir.
Ia menjelaskan penyebab kebakaran diduga berasal dari kompor milik salah satu warga yang sedang memasak untuk hidangan maulid.
“Penyebabnya untuk sementara ada masyarakat yang sementara memasak ketupat dan buras untuk perayaan maudi. Saat kejadian tiupan angin saat itu kencang sehingga api mudah membakar rumah warga,” jelasnya.
Ia juga menyangkan banyaknya warga berkumpul di sepanjang jalan sehingga mobil damkar sulit mendekat ke lokasi.
“Hampir dua jam baru bisa padam, karena kerumunan massa yang ada di jalan, sehingga kami agak terlambat sedikit. Tapi kami sudah bisa antisipasi rumah yang dekat dengan tempat kebakaran ini,” ungkapnya.
Saat ini di lokasi kebakaran tim Tagana Dinas Sosial Polman telah mendirikan posko bagi para korban kebakaran. Di lokasi tersebut tampak sanak saudara para korban berdatangan memberikan bantuan. Kemudian di beberapa titik mahasiswa dan masyarakat juga melakukan penggalangan dana dijalan untuk membantu para korban. (*)