JAKARTA, RADARSULBAR NEWS – Negara anggota ASEAN perlu bahu-membahu dalam menavigasi tantangan perekonomian global agar bisa menjadi peluang.
Perhelatan KTT ke-43 ASEAN baru saja tuntas dilaksanakan di Jakarta. Sejumlah komunike telah dihasilkan dari pertemuan pemimpin negara di kawasan Asia Tenggara itu. Semuanya bertujuan membawa kawasan ASEAN sebagai episentrum pertumbuhan, sesuai dengan esensi yang dibangun melalui Keketuaan ASEAN Indonesia.
Untuk mencapai tujuan bersama, negara-negara di kawasan memiliki modal menggapai pertumbuhan ekonomi dan episentrum pertumbuhan. Berdasarkan proyeksi Dana Moneter Internasional (IMF) dalam IMF World Economic Outlook 2023, total produk domestik bruto (PDB) negara ASEAN pada tahun ini diperkirakan mencapai USD3,94 triliun. Angka itu memberi andil hampir empat persen dari estimasi total PDB dunia tahun ini.
Mengutip situs organisasi tersebut, dengan jumlah populasi lebih dari 660 juta, ASEAN merupakan regional dengan perekonomian terbesar ketiga di Asia. ASEAN juga merupakan kekuatan ekonomi terbesar kelima di dunia setelah AS, Tiongkok, Jepang, dan Jerman.
Data IMF memperkirakan, Indonesia masih menjadi negara dengan PDB terbesar di kawasan ASEAN. IMF memproyeksikan, nilai PDB Indonesia pada tahun ini mencapai USD1,39 triliun. Angka tersebut lebih dari dua kali lipat nilai PDB Thailand, yang merupakan negara ASEAN dengan PDB terbesar kedua.
“Saya ingin menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada seluruh pemimpin negara dan undangan yang hadir. Selama tiga hari, setidaknya 12 pertemuan KTT telah diselenggarakan dan menghasilkan 90 outcome documents serta sejumlah kesepakatan konkret dengan mitra,” ujar Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengawali pidato penutupnya, Kamis (7/9/2023).
Selama pertemuan, lanjut Presiden Jokowi, dirinya menangkap optimisme dan energi yang positif. “Jujur saya katakan, ini menguatkan harapan dan semangat untuk terus melanjutkan perjuangan dalam mewujudkan kawasan yang damai, stabil, dan sejahtera.”
“Mari kita kukuhkan kawasan Indo-Pasifik sebagai teater perdamaian dan inklusivitas, serta fondasi kunci yang akan mengantar ASEAN ke masa depan lebih baik untuk rakyat dan dunia. Inilah esensi yang dibangun Keketuaan Indonesia menjadikan ASEAN Matters: Epicentrum of Growth,” tambah Jokowi.