RADARSULBARNEWS

Perekonomian Indonesia Tetap Melaju di Tengah Badai

Data IMF memperkirakan, Indonesia masih menjadi negara dengan PDB terbesar di kawasan ASEAN. manufaktur jadi pendorong. ANTARA FOTO

Menurut Presiden Jokowi, tugas ASEAN dalam mengatasi dinamika dan tantangan global tidak mungkin dapat selesai hanya dalam satu keketuaan. Untuk itu, negara-negara ASEAN perlu bahu-membahu dalam menavigasi tantangan menjadi peluang.

Selain itu, tambahnya, adanya rivalitas menjadi kolaborasi, eksklusivitas menjadi inklusivitas, dan perbedaan menjadi persatuan. “Dengan demikian, ASEAN dapat mengukuhkan relevansinya kepada masyarakat dan dunia.”

Indeks Manufaktur Naik

Di tengah-tengah kesuksesan penyelenggaraan KTT ke-43 ASEAN, perekonomian Indonesia mendapatkan kabar baik dan memotivasi ekonomi negara ini terus melaju di tengah perekonomian dunia yang dilanda ketidakpastian. Di tengah situasi itu, pelaku industri manufaktur nasional mendapatkan kabar baik dari S&P Global, yakni lembaga dunia itu mencatat Purchasing Manager’s Index (PMI) manufaktur Indonesia di level 53,9 pada Agustus 2023, naik 0,6 poin dari bulan sebelumnya yang berada di angka 53,3.

Lembaga itu menilai, ada banyak peningkatan yang terlihat di sektor manufaktur Indonesia selama periode Agustus. Sebagai pendorong kenaikan PMI Manufaktur Indonesia disebabkan adanya permintaan yang meningkat itu, termasuk permintaan dari luar negeri.

Lembaga pemeringkat global itu menilai pendongkrak kenaikan indeks Indonesia yang mencatat laju ekspansi pada Agustus 2023 tersebut merupakan yang paling cepat dalam kurun waktu hampir setahun, didorong oleh pertumbuhan permintaan baru yang lebih cepat dan peningkatan kapasitas.

Menurut S&P Global, kondisi permintaan utama yang lebih baik menyebabkan peningkatan tajam pada arus permintaan baru pada pertengahan menuju triwulan ketiga, dengan laju pertumbuhan mengalami percepatan hingga mencapai posisi tertinggi sejak Oktober 2021.

“Data PMI S&P Global terbaru memperlihatkan bahwa ada banyak peningkatan yang tercatat di sektor manufaktur Indonesia pada Agustus. Permintaan meningkat, termasuk permintaan luar negeri, merupakan kekuatan utama yang mendorong percepatan ekspansi produksi,” ujar Economics Associate Director S&P Global PMI Market Intelligence Jingyi Pan melalui siaran pers, Jumat (1/9/2023).

Sebagai gambaran, laporan S&P Global juga mengeluarkan rilis PMI negara-negara di kawasan ASEAN lainnya. Bila dilihat secara peringkat PMI per Agustus 2023, Indonesia menduduki peringkat pertama di level ekspansi, yakni 53,9. Tiga negara lainnya yang dilevel ekspansi adalah Singapura (53,6), Myanmar (53), dan Vietnam (50,3).

error: Konten dilindungi!!
Exit mobile version