TUNTUTAN tugas yang ada pada suatu organisasi menjadi salah satu penyebab timbulnya stres pada pegawai karena begitu beratnya tuntutan tersebut.
Oleh: Dr. Syahrinullah, SE, MM (Dosen FE Univ. Terbuka Majene)
Faktor-faktor yang dapat menimbulkan stress bagi pegawai antara lain tekanan untuk menghindari kekeliruan atau menyelesaikan tugas dalam waktu yang terbatas, beban kerja yang berlebihan, seorang pimpinan yang menuntut, serta rekan kerja yang tidak menyenangkan. Stres kerja yang dialami oleh pegawai dapat merugikan organisasi karena tidak imbangnya antara produktivitas dengan biaya yang dikeluarkan untuk membayar gaji, tunjangan, dan fasilitas lainnya.
Banyak pegawai yang tidak masuk kerja dengan berbagai macam alasan, ataupun pekerjaan yang tidak selesai pada waktunya. Setiap manusia pasti memiliki masalah dalam hidupnya, terlebih manusia yang bekerja, salah satu masalah dalam kerja adalah stres.
Stres itu harus diatasi, baik oleh orang itu sendiri ataupun melalui bantuan orang lain, Stres merupakan ketidakmampuan mengatasi ancaman yang dihadapi oleh mental, fisik, emosional dan spiritual manusia yang pada suatu saat dapat mempengaruhi kesehatan fisik manusia tersebut. Jika seorang pegawai mengalami stres yang terlalu besar, maka akan mengganggu kemampuan seseorang tersebut untuk menghadapi lingkungan dan pekerjaannya.
Stres kerja juga memiliki dampak signifikan baik pada individu maupun organisasi, dampaknya bisa sangat beragam dan bisa mencakup aspek fisik, mental, emosional, dan produktivitas, dampak yang ditimbulkan bagi individu adalah pertama masalah kesehatan fisik dimana stres kerja yang berkepanjangan dapat menyebabkan masalah kesehatan fisik seperti sakit kepala, gangguan tidur, gangguan pencernaan, peningkatan tekanan darah, dan bahkan penyakit jantung, kedua yaitu masalah kesehatan mental dimana stres kerja dapat menyebabkan masalah kesehatan mental seperti kecemasan, depresi, dan kelelahan mental, ketiga yaitu penurunan kualitas hidup dimana stres yang berat dapat mengganggu kualitas hidup individu dengan mengurangi kebahagiaan, kepuasan, dan kesejahteraan umum, keempat yaitu peningkatan rasio burnout dimana stres yang berlebihan dan berkelanjutan dapat meningkatkan risiko burnout, yang merupakan kondisi fisik dan mental yang serius akibat tekanan kerja yang berlebihan, kelima yaitu penurunan produktifitas dimana Individu yang stres mungkin mengalami penurunan produktivitas, kesalahan, dan penurunan kinerja secara keseluruhan.
Bagi organisasi sendiri stres kerja dapat berdampak pada penurunan produktivitas karyawan, peningkatan absensi, turnover karyawan yang tinggi, kualitas kerja yang menurun, konflik ditempat kerja hingga pada biaya Kesehatan dan asuransi yang ditanggung bisa semakin meningkat.
Untuk mengatasi stres ini kita harus mampu mengelola stress dalam bekerja, hal ini menjadi penting karena dengan stress yang mampu dikelola dengan baik maka akan mampu untuk mengembalikan kinerja maksimal baik individu hingga organisasi.