RADARSULBARNEWS

2.950 ATS Kembali Mengenyam Pendidikan di Sejumlah PKBM

SEKOLAH KEMBALI. Ratusan anak yang sebelumnya putus sekolah kembali bersekolah saat mengikuti kegiatan Intervensi ATS di ruang pola Kantor Bupati Polman, Kamis 7 Mei 2025.

POLMAN RADAR SULBAR — Sebanyak 2.950 Anak Tidak Sekolah (ATS) di Kabupaten Polewali Mandar (Polman) akhirnya dapat kembali bersekolah. Hal ini setelah Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Polman melakukan pengembalian ATS bisa bersekolah kembali. Para siswa ini kembali dimasukkan ke Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM).

Pengembalian ATS bersekolah kembali dilakukan dalam acara Intervensi ATS yang diadakan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Polman di ruang pola Kantor Bupati Polman, Kamis 8 Mei.

Data Disdikbud Polman sebanyak 2.000 ATS kembali ke sekolah lewat program belajar paket A atau setingkat SD. Kemudian sebanyak 350 siswa mengikuti program belajar paket B atau setera SMP dan 600 pelajar ikut paket C atau SMA.

Kepala Disdikbud Polman Andi Rajab menyampaikan total ATS yang terdata di Polman mencapai 10.480 anak. Tetapi yang sudah diverifikasi sebanyak 2.429 anak atau 23,2 persen dan belum diverifikasi sebanyak 8.051 anak atau 76,8 persen.

“Kini mengalami penurunan, karena kita kembalikan ke sekolah ini ada 1.050 anak lewat PKBM program paket belajar,” kata Andi Rajab kepada wartawan.

Verifikasi data ini dilakukan untuk memastikan data valid karena masih banyak yang ganda dan juga sudah meninggal masih terdata. Sementara program dikembalikannya ATS ke sekolah ini lewat pendataan dari PKBM di desa-desa.

Andi Rajab mengungkapkan dua faktor sehingga ATS di Polman masih cukup banyak. Salah satunya jarak antara rumah mereka dengan sekolah jauh, selain itu karena faktor ekonomi keluarga sehingga mereka lebih memilih membantu orang tua mencari nafkah dibanding bersekolah.

“Banyak anak putus sekolah salah satu faktornya karena kondisi ekonomi keluarga atau kurang mampu. Selain itu jarak ke sekolah dengan tempat tinggal cukup jauh. Seperti di Kaleo, Tutar dan Bulo,” beber Andi Rajab.

Selain itu rendahnya kesadaran orang tua siswa yang tidak menyekolahkan anaknya.

Sementara itu bupati Polman, Samsul Mahmud menyampaikan ATS merupakan masalah utama yang harus dapat penanganan prioritas.

Dia menyebut saat ini ada tiga permasalahan butuh segera penanganan prioritas di Polman diantaranya tingginya ATS, kemiskinan dan malasah sampah.

“Selain kegiatan intervensi ATS untuk kembali ke sekolah, kita juga mulai menjalankan program nasional yakni sekolah rakyat,” terang Samsul Mahmud. (mkb)

error: Konten dilindungi!!
Exit mobile version