MAMUJU, RADAR SULBAR – Plt. Direktur Poltekkes Kemenkes Mamuju, Dr. Fajrillah Kolomboy, bersama jajaran manajemen melakukan audiensi dengan Gubernur Sulbar, Suhardi Duka (SDK), pada Selasa 25 Maret.
Pertemuan ini menjadi kunjungan perdana Fajrillah setelah menjabat sebagai pelaksana tugas direktur. Dalam audiensi tersebut, Fajrillah menyampaikan kesiapan alumni Poltekkes Kemenkes Mamuju untuk mengisi kekosongan tenaga kesehatan di Sulbar.
Ia menekankan bahwa lulusan kampus vokasi ini telah dibekali kompetensi sesuai dengan kebutuhan dunia kerja, baik di dalam maupun luar negeri.
“Alumni kami siap berkontribusi dalam pemenuhan tenaga kesehatan di Sulbar. Saat ini, 15 lulusan sudah bekerja di fasilitas kesehatan luar negeri, seperti di Arab Saudi dan Jepang,” ujar Fajrillah.
Sebagai satu-satunya perguruan tinggi vokasi di Sulbar, Poltekkes Kemenkes Mamuju terus berupaya meningkatkan kualitas pendidikan dengan kurikulum yang disesuaikan dengan kebutuhan dunia kerja serta didukung oleh sarana dan prasarana yang memadai.
Saat ini, kampus tersebut memiliki empat jurusan, yakni D3 Kebidanan, D3 Gizi, D3 Sanitasi dan D3 Keperawatan. Selain itu, Poltekkes Kemenkes Mamuju juga membuka penerimaan mahasiswa baru untuk tahun ajaran 2025/2026 dengan berbagai program beasiswa, seperti beasiswa mahasiswa berprestasi dan beasiswa bagi masyarakat kurang mampu.
Fajrillah berharap, melalui dukungan pemerintah daerah dan peningkatan mutu pendidikan, Poltekkes Kemenkes Mamuju dapat terus mencetak tenaga kesehatan yang kompeten dan siap bersaing di tingkat nasional maupun internasional.
Gubernur Sulbar, Suhardi Duka, menyambut baik hal tersebut dan mengungkapkan rencana kerja sama antara Pemprov Sulbar dan Poltekkes Kemenkes Mamuju dalam menyiapkan warga Sulbar untuk menempuh pendidikan kelas internasional.
Menurutnya, kebutuhan tenaga kesehatan setiap hari akan terus bertambah. Olehnya, generasi muda yang minat di dunia kesehatan bisa kuliah di Poltekkes Kemenkes Mamuju.
Menurut SDK, Poltekkes Kemenkes Mamuju mempunyai sarana dan prasarana serta fasilitas penunjang yang memadai. Berikut tenaga pengajar yang memiliki kompetensi.
“Kami ingin membuka peluang bagi warga Sulbar untuk mengenyam pendidikan internasional, sehingga mereka bisa bekerja di luar negeri, seperti ke Jepang,” pungkas SDK. (ajs).
