“Beberapa kegiatan intervensi mengurangi beban pengeluaran masyarakat diantaranya program jaminan kesehatan PBI kepada 489.532 warga. Pembagian bantuan seragam sekolah kepada 2.020 siswa, pembimbinangan disabilitas, logistik bagi korban bencana, sembako dan peralatan mandi ke lansia terlantar dan pembagian parsel ikan segar olahan hasil perikanan kepada keluarga miskin,” beber Andi Himawan Jasin.
Sementara untuk program meningkatkan pendapatan masyarakat berbagai kegiatan dilakukan diantaranya pelatihan keterampilan kepada masyarakat, penempatan tenaga kerja dalam negeri, penempatan pekerja luar negeri, pengingkatan kapasitas daya saing pemuda pelopor, peningkatan daya saing wirausaha pemula.
Selain itu fasilitasi kemudahan perizinan usaha mikro, pekarangan pangan lestari, pelatihan dan pengadaan ternak kambing. Selain itu berbagai pelatihan dibidan pertanian dan perkebunan serta peternakan untuk meningkatkan sumber daya masyarakat khususnya petani.
Untuk program penurunan kantong kemiskinan melalui pembangunan SPAM jaringan poerpipaan 292 sasaran rumah tangga. Kemudian pembangunan tangki septik skala komunal dan individu 629 SR serta pengembangan lanjutan website 144 Desa/Kelurahan.
Sementara itu Pj Sekda Polman I Nengah Tri Sumadana saat membuka rakor ini berharap tim TKPDK mampu menjadi lokomotif memastikan terjadinya percepatan penurunan kemiskinan di Polman.
Paling tidak tiga upaya percepatan penurunan kemiskinan menjadi prioritas yakni komunikasi dan perencanaan program penurunan kemiskinan, koordinasi dalam penaanggulangan kemiskinan dan koordinasi dalam monev penanggulangan kemiskinan.
“Diharapkan adan komitmen bersama dalam upaya percepatan penurunan kemiskinan. Termasuk keberpihakan anggaran dalam APBD terhadap penanggulangan kemiskinan. Dari Rp 1,6 triliun APBD Polman berapa alokasi anggaran penanggulangan kemiskinan,” terang I Nengah.
Ia juga berharap dalam alokasi belanja daerah berdampak dalam penurunan kemiskinan. Pemerintah daerah butuh loncatan dalam upaya penurunan angka kemiskinan di daerah ini.
Dalam rakor ini juga menjadi narasumber ahli dari Unhas DR Agussalim dan tim sistem informasi manajemen penanggulangan kemiskinan dan stunting terpadu (Simnangkis). (mkb)