RADARSULBARNEWS

Program Kemitraan Masyarakat Unsulbar, Pendampingan Kelompok Budidaya Tanaman Hidroponik

HIDRIPONIK. Panen hasil tanaman hidroponik oleh anggota Unsulbar Farming Club (UFC).

MAJENE, RADARSULBAR NEWS — Salah satu program Perguruan Tinggi (PT) adalah mengabdikan diri kepada masyarakat. Hal itu pula yang melatarbelakangi dosen Universitas Sulawesi Barat (Unsulbar) melakukan Program Kemitraan Masyarakat (PKM).

PKM Unsulbar melakukan pendampingan kelompok pembudidaya tanaman hidroponik bagi petani di Kabupaten Majene. Tim PKM Unsulbar sukses menggelar kegiatan pemberdayaan untuk kelompok petani Majene. Salah satu kegiatan PKM Unsulbar ini dengan mengandakan pelatihan teknik branding produk untuk meningkatkan pemasaran dan skala penjualan hasil tanaman hidroponik.

Kelompok yang menjadi sasaran program adalah Unsulbar Farming Club (UFC), pionir dalam budidaya tanaman hidroponik di Majene. Unsulbar Farming Club sebagai suatu kelompok usaha memiliki struktur organisasi yang diketuai Yusril Mahendra., telah aktif selama tiga tahun dalam memproduksi sayuran seperti pakcoy, selada, bayam, sawi, kangkung, dan cabai. Lokasi strategis mereka di pinggir jalan poros Mamuju-Makassar dan dekat dengan daerah perdagangan Wonomulyo Polewali Mandar memberikan potensi besar untuk pengembangan pasar.

Sebanyak 15 anggota UFC mengikuti pelatihan ini yang diadakan Senin 19 Agustus lalu di Kecamatan Banggae Timur, Kabupaten Majene. Ada tiga materi dalam pelatihan ini yakni pentingnya menjaga ketersediaan nutrisi tanaman hidroponik, strategi peningkatan skala penjualan tanaman hidroponik dan teknik branding produk hidroponik. Pelatihan ini menghadirkan tiga narasumber dari dosen Unsulbar yakni Suyono, Muhammad Fahyu Sanjaya dan Ummu Kalsum.

Ketua tim pelaksana PKM Unsulbar, Ummu Kalsum mengemukakan tujuan dari kegiatan ini untuk meningkatkan harga jual tanaman hidroponik mitra. Selain itu, kata dosen Pendidikan Fisika Unsulbar ini untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mitra dalam meningkatkan skala penjualan melalui teknik branding produk.

“Sehingga nantinya hasil dari pertanian tanaman hidroponik tersebut dapat dipasarkan dengan baik hingga dapat bersaing dengan produk lain,” terang Ummu Kalsum. (rls/mkb)

error: Konten dilindungi!!
Exit mobile version