RADARSULBARNEWS

BPP Polewali Rapat Turun Sawah, Petani Diimbau Percepat Jadwal Tanam

POLEWALI, RADARSULBAR NEWS – Petani di Kecamatan Polewali Kabupaten Polewali Mandar diminta mempercepat jadwal tanam musim gaduh tahun 2024 ini. Percepatan masa tanam ini dilakukan untuk mengantisipasi musim kemarau yang diprediksi akan terjadi Bulan Agustus 2024 mendatang.

Untuk mempercepat proses penanaman padi musim gaduh ini, Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Kecamatan Polewali mengelar rapat turun sawah melibatkan penyuluh pertanian dan pengamat hama, kelompok tani (KT) dan Gabungan Petani Pemakai Air (GP3A), se-Kecamatan Polewali, Senin 29 April.

Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Holtikultura Dinas Pertanian dan Pangan Polman, Dahlia mengapresiasi pertemuan turun sawah se-Kecamatan Polewali. Ia meminta petani untuk mempercepat waktu tanam selama curah hujan masih turun. Ini sebagai bentuk antisipasi dampak kekeringan yang diprediksi akan terjadi Agustus 2024.

BACA JUGA:  BRI Perkuat Kolaborasi Dengan E9pay, Tingkatkan Layanan Finansial Bagi Pekerja Migran Indonesia di Korea Selatan

Menurut Dahlia persoalan pertanian, khususnya terkait dengan jadwal turun ke sawah mendapat perhatian serius pemerintah mengingat pentingnya ketersediaan pangan masyarakat.

“Kami berharap petani mempercepat jadwal tanam untuk antisipasi musim kemarau, di mana ketersediaan air irigasi untuk areal pertanian harus benar-benar mendapat perhatian serius, ” ucapnya.

Selain itu, Ia berharap pada musim tanam gadu ini petani dapat melakukan penanaman serentak dan menggunakan varitas bibit yang berlabel sehingga produktifitas padi meningkat. Apalagi Polman ini sebagai penyangga pangan di Sulbar. Sementara luas areal persawahan di Kecamatan Polewali mencapai 1.030 hektare dengan irigasi teknis.

BACA JUGA:  Maksimalkan Perlindungan Jaminan Sosial Pekerja di Mamuju, BPJS Ketenagakerjaan Gelar Monitoring Evaluasi Perisai

Sementara Koordinator Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT) Wilayah II Polman, Yonatan meminta petani mengantisipasi munculnya hama penyakit yang bisa menyerang tanaman padinya. Untuk musim tanam gadu ini kata Yonatan meminta petani antisipasi munculnya penggerek batang, hama putih, kresek dan tikus. Jika areal sawah petani mulai ada serangan segera melaporkan kepada penyuluh pertanian dan pengamat hama.

Mantri Tani BPP Polewali, Ade Rudiansyah Saing mengatakan dalam rapat turun sawah ini beberapa kesepakatan yang dihasilkan perwakilan kelompok tani dan P3A. Diantaranya pembukaan pintu air irigasi direncanakan mulai 1 Mei 2024.

BACA JUGA:  Efek Ramadan dan Lebaran, Transaksi BRIZZI Meningkat 15%

Kemudian pengolahan tanah dimulai 5 Mei, sementara varitas bibit padi yang dianjurkan untuk ditanam musim gadu ini yakni Mikongga, Chiherang dan Impari 32. Sedang jadwal hambur benih padi mulai 10 Mei dan jadwal tanam dimulai 26 Mei.

Dalam pertemuan ini juga disepakati biaya pengolahan tanam atau dompeng sebesar Rp 1,2 juta per hektare. Sementara biaya tanam pindah (tapin) Rp 1,3 juta per hektare dan tanam benih langsung (Tabela) Rp400 ribu per hektare. (*)

Konten Promosi
error: Konten dilindungi!!