RADARSULBARNEWS

Film Kiblat Menuai Kontroversi, PARFI Minta Pesan Moral Diutamakan Ketimbang Sensasi

Poster film Kiblat.

JAKARTA, RADARSULBARNEWS.COM – Film Kiblat menjadi sorotan publik luas dalam beberapa hari belakangan usai memunculkan poster yang memperlihatkan orang sedang melakukan rukuk, salah satu gerakan dalam sholat, namun malah dibikin jadi hantu dengan wajah yang menyeramkan.

Poster film Kiblat itu pun menuai kritikan keras dari sejumlah pihak, termasuk dari tokoh agama. Diduga poster itu dibuat untuk mencari perhatian publik sehingga orang-orang jadi tertarik untuk nonton filmnya.

Namun pada kenyataannya, kritikan keras yang justru diterima. Bahkan film Kiblat sempat dituduh sebagai kampanye hitam terhadap ajaran agama Islam dan melakukan desakralisasi pada ibadah sholat yang sejatinya sakral sekali dalam Islam.

Atas kejadian itu, Evry Joe selaku Ketua Humas PARFI meminta film, terutama film bernuansa religi, harus memiliki pesan yang positif dan kuat dalam filmnya.

Jangan sampai yang diutamakan malah sensasinya demi menarik perhatian calon penonton semata untuk tujuan bisnis.

“Film horor membawa bingkai Islam saya rasa tidak apa-apa asal ada pesan moralnya dan selama tidak menyesatkan atau menyinggung SARA,” kata Evry Joe kepada JawaPos.com, Kamis (28/3).

Evry Joe mengakui dirinya sempat membuat film horor pada 2014 silam berjudul Sarang Hantu Jakarta. Dia pun memegang prinsip dengan memasukkan pesan moral yang cukup kuat dalam filmnya.

Pria yang juga merupakan Direktur Rumah Film Indonesia menekankan bahwa sebuah film idealnya memang harus memuat unsur edukasi di dalamnya.

error: Konten dilindungi!!
Exit mobile version