RADARSULBARNEWS
KOLOM  

Pesan Bonus Demografi kepada Guru

DALAM acara peringatan Hari Ulang Tahun Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) dan Hari Guru Nasional (HGN) ke-78 Tahun 2023 di Britama Arena, Kelapa Gading Jakarta Utara, Sabtu, 25 November 2023.

Oleh: Sholihin Abdurrahman (Pemerhati Pendidikan)

Presiden mengingatkan kembali tentang peluang emas bonus demografi yang akan didapatkan Indonesia. “ Ini adalah kesempatan yang datang sekali dalam sebuah peradaban negara dan harus dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya agar Indonesia dapat melompat menjadi negara maju,” pesan presiden.

Presiden Jokowi juga menyampaiakan harapan besarnya kepada para guru seluruh Indonesia, untuk terus memperjuangkan pendidikan yang inklusif, aman, nyaman, dan menyenangkan bagi anak-anak Indonesia. Bonus Demografi adalah penduduk usia produktif jumlahnya lebih banyak atau sekitar 60%-70% dibandingkan usia tidak produktif. Proporsi mayoritas usia produktif Indonesia akan mencapai puncaknya pada tahun 2030-2040. Usia 15 hingga 64 tahun adalah usia usia produktif(Angkatan Kerja). Angkatan kerja artinya penduduk yang sudah dibolehkan bekerja karena usianya telah sampai. Positifnya, bonus demografi ini adalah memberikan peluang bagi sebuah bangsa untuk meningkatkan kemajuan dan kesejahteraan rakyatnya melalui peranan generasi usia produktif. Negatifnya, jika kesempatan ini tidak dimanfaatkan dengan baik justru akan menyebabkan tingginya pengangguran, karena penduduk yang berada di usia produktif tersebut tidak memiliki sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas.

Usia produktif belum tentu manusianya produktif, artinya manusia yang berada dalam usia produktif tersebut harus dibentuk sehingga memiliki SDM yang handal untuk memajukan negara. Beberapa hal yang perlu dikembangkan untuk meningkatkan kualitas SDM generasi yang akan berada pada bonus demografi ini antara lain melalui pendidikan dan pelatihan, memperluas pasar tenaga kerja, mengelola pertumbuhan populasi, dan meningkatkan tingkat kesehatan penduduk. Untuk ranah pendidikan dan pelatihan adalah gawenya para guru di sekolah dan balai latihan kerja, serta dosen di perguruan tinggi.

Penguasaan Teknologi Digital

Sangat disyukuri, kebijakan pendidikan melalui nahkoda Nadiem Makarim secara massif mendekatkan para pendidik dengan platform teknologi, khususnya teknologi digital yaitu penggunaan teknologi internet yang dihubungkan dengan komputer dan media canggih lainnya. Karena itu guru tak boleh lagi alergi dengan pelibatan teknologi digital dalam proses belajar mengajar mengajar. Pintu masuk digitalisasi bagi guru adalah dengan memiliki Akun belajar.id untuk mengakses aplikasi digital yang mendukung aktivitas belajar, antara lain Google Meet, Rapor Pendidikan, Platform Merdeka Belajar, Google Drive, Google Classroom, Chrombook, Google Slide, Google Form, Google Docs, SIMPKB, Google Sheet, TanyaBOS dan Rumah Belajar.

Pemetaan Bakat SDM dan Penumbuhan Jiwa Wirausaha

Guru yang mengajar di pendidikan dasar dan menengah (SD, SMP, SMA), diupayakan pelajar sudah dimahirkankan basic dan intermediate tentang teknologi digital. Dan untuk sekolah vokasi sudah lebih mendalam ke advance. Misalnya mampu membuat komponen-komponen teknologi digital (Android, Komputer) seperti yang dilakukan negara Korea Selatan. Untuk mahasiswa keteknikan, keahliannya tersebut dihubungkan dengan kebutuhan industri dan menguasai teknologi digital. Dan mahasiswa non keteknikan, paling tidak mengerti potensi dirinya yang sesuai bidang keilmuannya dan diupayakan berjiwa inovasi, kreatif, tangguh dan unggul (wirausaha). Demikian juga halnya pelajar di sekolah umum (SD, SMP dan SMA) sedari awal sudah dikenalkan mental kewirausahaan. Contoh kongkrit di Sulawesi Barat telah ada kaum milineal yang mampu mengekspor sapu lidi ke India karena memiliki jiwa wirausaha melalui, pemanfaatan teknologi digital. Semoga Bermanfaat (*)

error: Konten dilindungi!!
Exit mobile version