RADARSULBARNEWS
DAERAH  

Hadirkan DKPP RI Sebagai Pemateri, Ilmu Politik Unsulbar Gelar Seminar Nasional

SEMINAR. Anggota DKPP RI Ratna Dewi Pettalolo memberikan materi dalam seminar nasional di Unsulbar, Jumat 6 Oktober 2023. (Muh Mabrur/Radar Sulbar)

“Dalam kajian kami, semua tahapan pemilu itu penting. Namun mendekati pemungutan suara, urgensitas tahapan pemilu makin tinggi, misalnya kampanye, itu wajib menjadi perhatian bersama, jangan sampai kompetisi perebutan dukungan justru menjadi konflik berdarah, kita gelar seminar ini sebagai literasi akademik meningkatkan kualitas pemilu,” kata Ketua Program Studi Ilmu Politik, Asriani, yang juga menjadi moderator dalam seminar tersebut.

Seminar Nasional dibuka secara resmi Dekan FISIP Unsulbar, Dr. Burhanuddin. Sebelumnya ketua panitia, Muhammad Ikbal menyampaikan laporan bahwa seminar bertema “Mewujudkan Pemilu yang demokratis dan Berintegritas” itu diikuti lebih 200 orang peserta terdiri atas dosen, mahasiswa serta unsur penyelenggara pemilu.

Ketua Pusat Studi Pemilu dan Politik Lokal (PUSMIPOL) Unsulbar, Farhanuddin menyampaikan, data jumlah pemilih tetap pada pemilu 2024 sebanyak 204.807.222 pemilih.

Jumlah pemilih pemula dan pemilih muda mencapai lebih dari 50 persen, dengan rincian, pemilih berumur 17 sampai dengan 30 tahun mencapai 63 juta orang lebih, pemilih berusia 31 hingga 40 tahun mencapai 42 juta lebih.

Menurutnya, jumlah pemilih pemula dan pemilih muda yang tinggi itu sangat menentukan nasib bangsa, sehingga selain penting mendorong partisipasi menyalurkan hak pilihnya, yang lebih penting bagaimana anak – anak muda itu terlibat memantau, ikut mengawasi proses dan tahapan – tahapan pemilu.

“Demokrasi Deliberatif yang diperkenalkan Bessette (1980) adalah bentuk partisipasi lebih aktif warga negara, partisipasi model Deliberasi adalah proses sebelum memberikan suara mempertimbangkan pilihan-pilihan yang ada dengan teliti dan saksama,” kata mantan Komisioner KPU Sulbar ini.

Sementara itu Ketua KPU Majene, Munawir menyampaikan bahwa beberapa tahapan krusial penyelenggaraan pemilu kedepannya itu antara lain distribusi logistik, pungut hitung, rekap suara dan sengketa pemilu.

“Untuk adik – adik mahasiswa kami buka ruang untuk ikut serta di berbagai tahapan pemilu. Misalnya saat penyiapan logistik, bisa ikut terlibat sortir dan pelipatan, kemudian terbuka juga kesempatan untuk menjadi penyelenggara di tingkat TPS yaitu KPPS,” kata Munawir.

Dalam sesi dialog, sejumlah mahasiswa menyampaikan ide dan harapan agar pemilu 2024 dapat berlangsung dengan lancar, integritas terjaga dan hasilnya legitimate.

error: Konten dilindungi!!
Exit mobile version