NUNUKAN, RADARSULBAR NEWS – Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan (DSP3A) Nunukan mengungkapkan fakta-fakta yang terjadi terhadap korban anak, yang disetubuhi ayahnya sendiri.
Selain pernah mengandung bahkan melahirkan, bayi yang pernah dilahirkan pun dibunuh.
Itu diungkapkan Kepala Bidang Perlindungan Perempuan dan Anak pada DSP3A Nunukan, Endah Kurniawatie ketika ditemui.
Dirinya mengaku, telah melakukan wawancara langsung terhadap kedua korban anak, berikut ibu korban.
“Sama kakaknya saya berhadapan langsung, sementara kepada adiknya belum saya asesmen,” ujar Endah ketika diwawancarai, Senin (2/10) kemarin.
Endah menerangkan, korban disetubuhi sejak 2020 lalu. Korban saat itu masih duduk di bangku SMP, sekarang korban SMA berumur 16 tahun.
Saat itu mereka masih tinggal di Tanjung Selor. Pelaku melakukan aksinya dengan paksaan dan ancaman.
“Kata ayahnya kepada korban, kalau tidak mau melayani dirinya, disuruh pergi untuk membiayai hidupnya sendiri,” kata Endah.
“Kalau ibunya itu, ternyata tahu kejadiannya, sempat minta cerai, ibunya ini juga korban KDRT (kekerasan dalam rumah tangga). Karena masih muda, menikah usia 14 tahun, Ibunya cerita, pernah ditendang dan terancam juga, sangat mengharapkan nafkah dari suaminya, tapi suaminya seperti itu,” tambah Endah.