“Disyukuri tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Penyebab kebakaran belum kita ketahui,” terang Yohanis, Senin 2 Oktober.
Diperkirakan kerugian yang dialami korban mencapai ratusan juta bersama dokumen penting lainnya ikut terbakar.
Salah seorang pemilik rumah, Semuel Toding Karaeng mengaku tidak berada di tempat kejadian saat kebakaran terjadi. Hanya ada ibunya, Levina Lola yang dirumah saat kejadian tetapi tak bisa berbuat banyak karena kondisinya sudah tua.
“Seluruh dokumen penting serta barang berharga lainnya tidak lagi bisa diselamatkan,” terangnya.
Sementara itu, Wakil Ketua I DPRD Mamasa, David Bambalayuk mengaku kesal atas lambatnya armada pemadam kebakaran tiba di lokasi kejadian.
“Yang namanya pemadam kebakaran harus standby di tempat. Kita liat, hari ini habis tiga rumah tambah dua kios terbakar baru tiba armada Damkar,” kesalnya.
Ia mengaku sempat marah saat menelepon kepala dinas yang menangani Damkar.
“Alasan lambat armada Damkar tiba karena solarnya habis dan sebagainnya. Saya menilai Damkar Mamasa sama sekali tidak ada persiapan jika terjadi peristiwa kebakaran. Ini sangat disayangkakan,” ujar legislator Hanura ini.
Ia menambahkan, pihaknya selalu menyampaikan mobil pemadam kebakaran harus selalu standby.
“Tidak ada alasan ini dan itu. Kalau perlu harus tambah armada,” tambahnya.