MAJENE, RADARSULBAR NEWS — Pengelola museum Mandar meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi kebakaran terutama di puncak musim kemarau.
Hal itu untuk menghindari peristiwa serupa melanda Museum Nasional Indonesia di Jakarta, 16 September lalu.
Kepala UPTD Museum Mandar Majene, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Majene, Susan mengaku museum Mandar saat ini memerlukan Alat Pemadam Api Ringan (APAR). Selain itu pengadaan CCTV
Dia mengaku saat ini Museum Mandar hanya memiliki empat APAR.
Museum yang merupakan bekas rumah sakit kolonial Belanda itu menyimpan ratusan benda kuno bersejarah. Mulai naskah kuno, uang kertas dan logam kuno, replika pakaian adat hingga ular besar yang diawetkan.
Sementara staf Pengelola Museum Mandar, Suriawan, Minggu 24 September menyampaikan, pihaknya juga menyimak dan mengikuti perkembangan atas peristiwa kebakaran Museum Nasional di Jakarta tersebut.
“Di tengah berbagai keterbatasan yang ada, kami di daerah, terus meningkatkan kewaspadaan. Apalagi di musim kemarau seperti sekarang ini tentu rawan terjadi kebakaran,” kata Suriawan saat berdialog dengan sejumlah dosen Universitas Sulawesi Barat (Unsulbar) dan mahasiswa Unsulbar yang berkunjung ke Museum Mandar.