RADARSULBARNEWS
KOLOM  

Jurus Teladan

Salut untuk UC yang menanamkan jiwa wirausaha sejak masuk bangku kuliah. Selama ini kalau wong ndeso macam saya kuliah itu tujuannya biar jadi asn. ASN (zaman now) = PNS (jaman jebot). ASN itu hidupnya pasti sejahtera. Dan santai. Apa-apa dibiayai negara. Saat kecil dulu liat tetangga yang bawa mobil dinas, pakai plat merah, ke rumah betapa kagumnya saya. Statusnya di tengah masyarakat meroket sekian puluh derajat. Orangnya dihormati. Keluarganya disegani. Itu sebelum ada “ngebor” ember emberan dan ton tontonan. Kalau sekarang ASN bagaimana? Makin sejahtera. Mungkin. Mari kita tanyakan ke orang yang berkompeten. Bli LP, -Pak Kabid- dipersilahkan.

Dari dulu bapak saya selalu mengajari saya. Apa ajarannya? Yaitu sekolah itu tidak penting. Ketika saya tanya mengapa? Jawabnya sama seperti orang jaman dahulu. Yaitu tidak punya biaya. Terus bapak saya mengajari saya, yg tidak boleh dilupakan. Apa itu? Yaitu mencari ilmu. Itu lebih penting dari sekolah. Itu pesan almarhum bapak saya. Karena kalau sekolah belum tentu dapat ilmu tapi kalau cari ilmu pasti dapat ilmu. Cari ilmu bisa dimana saja dan kapan saja. Lebih mudah dan enak. Masalahnya mau apa tidak untuk cari ilmu. Itulah nasehat bapak, yg saya masih ingat sampai hari ini. Nasehat sederhana tapi padat.

WIRA USAHA= WIRASWASTA? Wiraswasta=bisnis=usaha=dagang=jual beli= beli jual= niaga. Jual= beli + laba/rugi. Semua kita adalah PEDAGANG. Wartawan= jual berita. Tentara/polisi/satpam= jual jasa pengamanan. Pegawai negeri= jual jasa pemerintahan. Parpol= jual janji2. Dosen, guru= jual ilmu. Presiden, menteri, gubernur, bupati, walikota, camat, kades, ka lurah, ka rw, ka rt= jual kepemimpinan. Pilot, sopir, tk becak= jual jasa transportasi. Hotel= jual kamar. Restoran= jual makanan. Dokter= jual jasa kesehatan. Yg risiko besar= untung besar. Ada yg laba nya tetap. Ada yg laba nya besar, bergantung omset nya. Sesama pedagang harus jujur, taat aturan, terbuka, win2 solution, damai.

Selamat untuk pimpinan dan manajemen Universitas Ciputra yang merayakan HBD ke 17. UC adalah bentuk nyata CSR grup Ciputra bagi rakyat Indonesia. Tidak hanya orientasi profit saja. Dulu bersama hopeng Wibisono ( alm ) dan Llily, isterinya hadir di kolese Kanisius,Jakarta.Mendengar ceramah tentang WIRASWASTA dengan pembicaranya Ir.Ciputra yang akrab dipanggil Pak Ci. Dengan santai beliau yang alumni SMA Don Bosco, Manado menjelaskan definisi Wiraswasta atau Enterprenur. Contohnya ; orang yang mengumpulkan sampah kayu, memilah-milah,mengukir menjadi patung dan berhasil menjualnya. Itu pasti mempunyai jiwa wiraswasta. Dan itu telah dibuktikan oleh grup Ciputra. Saat krisis ekonomi 1998 didepan Abun Sanda ( alm ) wartawan Kompas beliau pernah berkata.” Abun, sekarang saya sudah bangkrut, jual celana juga tidak bisa bayar hutang “, Kata Ciputra dirumah Abun Sanda di Srengseng.Saat itu Yasser, anak Abun di baptis oleh Romo Sindhunata. Yang hadir waktu itu , selain Ciputra, Tong Dju dan Sofyan Wanandi dan jeka. Pasca krisis 1998 Grup Ciputra tidak bangkrut justru semakin berkembang sampai ekspansi ke Vietnam.Ada pengusaha Komputer Glodok yang dibakar kasus Mei 98 ternyata semakin besar outletnya di Plaza Gajahmada. Ternyata jiwa wiraswasta selalu ada solusinya.Now, % wiraswasta Indonesia 1%, Malaysia 3 %, Singapore 7 %, Jepang dan China @ 10 %. Kalau Indonesia mau tambah maju harus meningkatkan % Wiraswasta. Dan UC legacy Pak Ci harus dikembangkan di seluruh pelosok Indonesia.

Gacor : istilah yang kerap digunakan oleh hobiis burung kicau kepada peliharaannya. Kalau burung itu pandai berkicau, panjang tak putus -putus , dipanggil gacor. Burung itu kalo lagi senang, sehat, fit , pasti gacor. Nyanyiannya panjang, juga nyaring. Komentator kalo hati senang, mood ada, pasti gacoran berjilid-jilid. Begitulah kira-kira Pak Bintrik.

selamat sore bpk je ka. pt pembangunan jaya / bp ciputra adalah salah satu pemegang saham majalah tempo. yg menugaskan kepala biro tempo surabaya (masa itu) bpk dahlan iskan. untuk mengelola koran jawapos. dimana akhirnya jumlah anak perusahaan, jumlah omset, tiras, dan nama jawapos bisa jauh melampaui induknya, majalah tempo. inilah contoh sukses murid bpk ciputra dalam hal ilmu wiraswasta

Astra HONDA Motor benar benar bisa dikata menjadi perusahaan yang tak bertanggung jawab mengeluarkab produk gagal sepeda motor dengan rangka eSAF yang mudah patah dan membahayakan pengemudi. Sudah banyak kejadian. Terakhir, teman saya hari ini mengalaminya. Beruntung merasa ada kelainan di stang, jalan pelah pelan dan benar rangka motornya terbelah jadi 2. Motor terlipat. Ternyata bukan hanya inovasi HP lipat Samsung saja. Honda juga mengeluarkan inovasi baru motor lipat. Tapi, ini sangat membahayakan nyawa !! Patut disayangkan regulator yang dalam hal ini pemerintah tidak segera mengeluarkan larangan jual dan perintah penarikan produk cacat dari HONDA ini. Bukannya melindungi kepentingan rakyat, tetapi sekali kepentingan pengusaha. Jadi sebaiknya kita jangan beli motor merek HONDA !

Seorang teman saya lulusan ITB, dia cerita saat wawancara kerja di Singapura ditanya sama pewawancara lulusan universitas apa. Dijawab ITB. What university is that ? Ternyata usut punya usut, untuk bidang IT yang paling dikenal adalah lulusan BINUS.

Saya seperti menemukan berlian di artikel Abah kali ini. Sudah lama saya mencari formulasi yang pas untuk kepengurusan lembaga pendidikan, tapi tak kunjung ketemu. Model 3 sisi: CEO, Ketua Yayasan, dan Rektor sungguh memukau saya. Walaupun masih sebatas cita-cita, ada niatan kelak akan mendirikan satu universitas di kampung halaman nun jauh di sudut tenggara pulau borneo.

Malu jga sebenarnya jk baru tahu ada akredtasi unggul untuk PT. Sebab sebelumnya unggul ini dipakai untuk tingkat sekolah menengah. SMP dan SMA. Pemeringkatan akreditasi oleh pemerintah melalui BAN PT, menjadikan PT dibedakan dg tujuh status. Akreditasi A, B, C, Unggul, Baik Sekali, Baik dan Tidak Terakreditasi. Dan ternyata prediket Unggul adalah akreditasi tertinggi. PT dg Akreditasi A belum tentu PT unggul. Namun jk sudah masuk prediket unggul, sudah pasti nilai akreditasinya A. Kalau demikian, urutan akreditasi harusnya ditulis, Unggul, Baik Sekali, Baik, A, B, C…!. Sy kurang paham sampai disini..

Starting Point pembangunan Ibukota Jakarta mulai di zaman Gubernur Ali Sadikin. Developer utamanya adalah PT Pembangunan Jaya dengan nahkodanya Ir.Ciputra.Kemitraan Pemda swasta ini melahirkan proyek-proyek besar seperti : Proyek Senin, “Disneyland Binaria” Ancol, Pluit, Kawasan Pondok Indah dan masih banyak lagi. Tentu ini berkat jiwa wiraswasta Ir.Ciputra dengan power Gubernur Jendral Ali Sadikin yang akrab dipanggil Bang Ali. Kalau Deng Siaw Ping dari China terkenal dengan pomeo : Biar kucing hitam atau putih asal bisa tangkap tikus sudah ok. Nah Bang Ali lebih praktis dan mungkin ditiru oleh Deng dari China. Saat dilantik Presiden Soekarno, kas Pemda Jakarta kosong. Bang Ali mengundang para Bandar membuka Kasino di Petak Sembilan, Senin dan Copacabana,Ancol .Judi yang haram menurut agama, dihalalkan dan resmi oleh Pemda DKI. Pajak Judi digunakan bangun Sekolah, Rumah Ibadah dan infrastruktur ekonomi. Kepada yang protes dengan kalem Bang Ali berkata : ” Kalau masih anggap pajak Judi haram, ke Jakarta harus naik helikopter karena jalanan dan fasilitas umumnya dibangun dari tax Judi “. Tentu banyak yang tersipu dan diam mendengar ocehan Bang Ali. Gubernur yang Letjen Marinir ini jelas berjiwa wiraswasta. Konon nama Ciputra diberikan oleh Presiden Soekarno dengan akronim China Putera Sulawesi Utara. Memang Gorontalo adalah tempat kelahiran beliau. Mungkin Harun Hayadi, mantu Pak Ci yang doyan makan bakmi. Bisa menjawab konon ini.

*) Dari komentar pembaca http://disway.id

error: Konten dilindungi!!
Exit mobile version