RADARSULBARNEWS

Unjuk Rasa di Kantor Inspektorat Majene, Mahasiswa Desak Audit Proyek Fiktif Desa Paminggalan

MUH MABRUR/RADAR SULBAR DIALOG. KAMRI berdialog dengan Inspektorat Kabupaten Majene terkait penyelesaian audit kerugian negara dugaan proyek fiktif di Desa Paminggalan Kecamatan Sendana Majene, Kamis 5 Desember 2024.

MAJENE, RADAR SULBAR — Komisi Aktivis Mahasiswa Rakyat Indonesia (KAMRI) mengelar aksi unjuk rasa di Kantor Inspektorat Majene, Kamis 5 Desember. Unjuk rasa kedua kalinya ini, sebelumnya dilakukan di Kantor Kejari Majene beberapa pekan lalu.

Mahasiswa KAMRI mendesak Inspektora Majene melakukan pemeriksaan dan audit proyek yang diduga fiktif di Desa Paminggalan Kecamatan Sendana Majene. 

Koordinator aksi Muhammad Devi Anssyah mengatakan, demo yang dilakukan ini merupakan aksi yang kedua. Sebelumnya KAMRI melakukan aksi di Kantor Kejari Majene.  

“Dimana pada saat kami aksi di Kejari Majene, ada pernyataan  dari Kajari Majene kalau kasus dugaan korupsi proyek fiktif di Desa Paminggalan dilimpahkan ke Inspektorat Kabupaten Majene. Sehingga kami lakukan aksi demo hari ini (kemarin), untuk meminta Inspektorat Kabupaten Majene segera menyelesaikan audit di Desa Paminggalan,” ujar Muhammad Devi Anssyah.

Kata dia, hasil audiens dengan Inspektorat Kabupaten Majene mengatakan akan segera menyelesaikan hasil audit kerugian negara atas dugaan proyek fiktif Desa Paminggalan. 

“Kami mengharapkan Inspektorat Kabupaten Majene segera menyelesaikan audit hingga aksi tahun ini. Ketika akhir tahun tidak ada kejelasan dari Inspektorat maka kami akan kembali melakukan aksi demo,” tegasnya. 

Kepala Inspektorat Kabupaten Majene Andi  Amran mengatakan, Inspektorat akan berupaya menyelesaikan hasil audit Desa Paminggalan. Lebih cepat lebih baik. 

“Insya Allah akhir Bulan Desember kami target sudah ada hasil auditnya,” terang Andi Amran di depan mahasiswa KAMRI.

Menurutnya sampai saat ini timnya melakukan pemeriksaan terkait proyek fiktif tersebut. Tim auditor Inspektorat Majene sudah beberapa kali ke Desa Paminggalan.

“Tim kami sudah beberapa kali bolak balik ke Desa Paminggalan yang jaraknya lumayan jauh untuk tinjau lokasi, dan menyelidiki dugaan proyek fiktif berupa pembangunan jalan dan jembatan,” tandas Andi Amran. (mbr/mkb) 

error: Konten dilindungi!!
Exit mobile version