Andi Hizbullah berharap dengan fasilitas peralatan medis yang dimiliki RSUD Hajjah Andi Depu maka pemeriksaan kesehatan pasangan calon bupati dan wakil bupati tidak perlu lagi ke rumah sakit di Kota Makassar Sulsel.
“Prinsipnya kami siap jika RSUD Hajjah Andi Depu ditetapkan menjadi rumah sakit tempat pemeriksaan kesehatan paslon bupati dan wakil bupati untuk pilkada 27 November 2024 nanti,” bebernya.
Sementara Ketua KPU Polman Nurjannah Waris mengaku sangat merespon jika pemeriksaan kesehatan bakal calon bupati dan wakil bupati bisa di lakukan di RSUD Hajjah Andi Depu Polewali. Karena pihaknya tidak susah payah lagi ke Makassar untuk melakukan pemeriksaan kesehatan bagi Paslon.
“Jika nantinya RSUD Hajjah Andi Depu memenuhi syarat sebagai tempat pemeriksaan kesehatan bakal calon bupati dan wakil bupati tentunya sangat memudahkan bagi KPU Polman. Karena lokasinya berada di Polman dan tidak lagi ke Makassar. Selain itu anggaran pemeriksaan kesehatan yang disiapkan KPU tak lagi lari ke luar daerah tetapi menjadi pendapatan daerah,” terang Nurjannah.
Jika nantinya RSUD Hajjah Andi Depu memenuhi syarat maka bukan hanya bakal calon bupati dan wakil bupati Polman saja yang menjadi tempat pemeriksaan kesehatan. Tetapi lima kabupaten lainnya di Sulbar juga didorong ke RSUD Hajjah Andi Depu melalukan pemeriksaan kesehatan.
“Besok (Hari ini.red) kami akan mengikuti rapat koordinasi dengan pimpinan KPU Sulbar. Hasil pertemuan dalam rakor ini termasuk kesiapan RSUD Hajjah Andi Depu sebagai tempat pemeriksaan kesehatan akan kami sampaikan ke KPU Sulbar. Apalagi KPU Sulbar berharap ada rumah sakit di daerah ini bisa dijadikan tempat pemeriksaan kesehatan. Salah satu persyaratan rumah sakit harus tipe B dan satu satunya yang tipe B di Sulbar hanya RSUD Hajjah Andi Depu,” tandasnya. (mkb)