Saat ditanya motif ayahnya melakukan itu, Endah tidak bisa menyimpulkan. “Saya tanya kamu kalau di rumah bercelana pendek? Iya katanya, itu bisa menjadi pemicu, karena rata-rata pelaku adalah orang terdekat. Kami akhirnya memberikan nasihat untuk menggunakan pakaian tertutup,” ungkap Endah.
Ironisnya, korban pernah mengandung anak dari ayahnya tersebut. Korban mengandung hingga umur 7 bulan. Saat usia kandungan 7 bulan tersebut, sang anak melahirkan.
Setelah lahir, sang ayah malah membunuh bayi tersebut dengan cara ditenggelamkan ke dalam ember berisi air. Setelah tewas, bayi tersebut dikubur di belakang rumah.
Hal lain yang terungkap, keluarga korban tidak harmonis. Korban sang kakak, terbilang tidak harmonis dengan adiknya yang perempuan. Ibunya juga seperti punya masalah sendiri, begitu juga ayahnya.
“Dari pengakuan ibunya, ibunya tidak tahu persoalan itu, tapi kami tidak percaya kalau ibunya tidak tahu. Benar-benar dipaksa sampai keluar prematur, setelahnya mohon maaf, dibunuh bayinya,” ungkap Endah lagi.
Sekarang kedua korban dikembalikan ke rumah, DSP3A Nunukan tetap akan melakukan pendampingan, pembinaan terhadap kasus yang dihadapi para korban. (prokal)