RADARSULBARNEWS
RAGAM  

Kisah Sultan Siak Riau Sumbang Rp 1 Triliun pada Soekarno, Seluruh Kerajaan Diserahkan ke Republik

Sultan Siak Riau yang sumbang Rp 1 triliun bagi pemerintah RI tahun 1946 lalu. (ist)

Awal pertemuan mereka, saat sang ratu berkunjung ke Istana Siak Sri Indrapura. Pada momen Sultan menjabat, pada saat itulah Ratu Wilhelmina jatuh hati pada Sultan Syarif Kasim II.

Pada tahun 1946, tidak lama setelah Proklamasi Kemerdekaan RI, dia menyatakan Kesultanan Siak sebagai bagian wilayah Indonesia.

Dan dia menyumbang harta kekayaannya sejumlah 13 juta gulden untuk pemerintah republik.

Jumlah tersebut setara dengan 120,1 juta dolar AS atau jika dirupiahkan nilainya mencapai lebih dari Rp 1,074 triliun.

Bersama Sultan Serdang, Sumut, dia juga berusaha membujuk raja-raja di Sumatra Timur lainnya untuk turut memihak republik.

Melansir dari laman dinsos.riau.go.id, setelah mendengar berita kekalahan Jepang yang menyerah tanpa syarat kepada Sekutu pada 15 Agustus 1945 yang kemudian diikuti dengan kemerdekaan RI pada 17 Agustus 1945, Sultan Syarif Kasim II yang dikenal antikolonialisme langsung mengibarkan Bendera Merah Putih di depan Istana Siak.

Dan pada tahun 1946, Sultan Syarif Kasim II memutuskan untuk menemui Presiden Pertama RI Soekarno.

Sesampainya di Jawa dan bertemu dengan Bung Karno, Sultan Syarif Kasim II menyatakan bahwa kesultanan Siak Sri Indrapura merupakan bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Pernyataan tersebut disertai dengan penyerahan mahkota kesultanan dan menyumbangkan 13 juta gulden kepada Pemerintah RI.

Sultan Syarif Kasim II menyerahkan mahkota berlian miliknya, serta pedang keris dan harta-harta bernilai lainnya kepada pemerintah RI.

error: Konten dilindungi!!
Exit mobile version