RADARSULBARNEWS

Galang Kekuatan Politik untuk Anies-Cak Imin, NasDem: Kalau Demokrat Balik Lagi Ya Marhaban

Ketua DPP Partai NasDem Effendy Choirie usai menerima dukungan dari Partai Masyumi, di NasDem Tower, Jakarta, Selasa (5/9). (Folly Akbar/Jawapos)

“Memang kita ditikung, ditinggalkan, seperti ini, sekarang. Bayangkan kalau ditikungnya kita ini, ditinggalkannya kita ini, satu-dua hari sebelum batas pendaftaran ke KPU, bayangkan seperti apa? Kita masih ditolong oleh Allah, kita diselamatkan oleh sejarah, ini syukur,” kata SBY di Puri Cikeas, Bogor, Jawa Barat, Jumat (1/9).

SBY menuturkan, terungkapnya manuver Surya Paloh menjadi pertanda bahwa Partai Demokrat tak diizinkan untuk melakukan kerja sama politik dengan partai bakal calon presiden (capres) yang tidak jujur dan tidak dapat dipercaya.

“Kita tidak diizinkan oleh Allah untuk mendukung seseorang dan untuk bermitra dengan orang yang lain, yang kalau kita teladani akhlak pemimpin-pemimpin besar, bagi yang beragama Islam, akhlak Rasulullah. Yang kita rasakan sekarang ini, mereka tidak siddiq, tidak jujur, tidak amanah, berarti tidak bisa dipercaya dan mengingkari hal-hal yang telah disepakati,” ujar SBY.

Sementara itu, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) memastikan, dirinya sudah ikhlas menerima keputusan Partai NasDem dan Anies Baswedan yang memilih Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin, sebagai bakal cawapres. AHY menegaskan, dirinya dan Partai Demokrat sudah move on usai dikhianati Anies Baswedan.

“Dengan kerendahan hati menyatakan move on dan siap menyongsong peluang-peluang baik di depan,” kata AHY di kantor DPP Partai Demokrat, Jalan Proklamasi, Jakarta, Senin (4/9). Putra sulung SBY itu mengaku sangat memahami perasaan kadernya setelah dikhianati NasDem dan Anies Baswedan. Karena itu, ia mengajak seluruh kader untuk berbesar hati menghadapi tantangan politik ke depan. (jpg)

error: Konten dilindungi!!
Exit mobile version