POLMAN RADAR SULBAR — Festival Penyu kembali digelar di Pantai Mampie Desa Galeso Kecamatan Wonomulyo Polman, Jumat 13 Juni hingga Minggu 15 Juni 2025. Kegiatan ini bertujuan untuk mengkampanyekan isu penyelamatan lingkungan serta mendorong upaya pelestarian penyu serta ekosistem laut. Kegiatan ini juga menyambut Hari Penyu Sedunia, 16 Juni.
Festival Penyu 2025 diinisiasi Komunitas Sahabat Penyu Polman di Pantai Mampie Desa Galeso, Kecamatan Wonomulyo dibuka Bupati Polman Samsul Mahmud. Kegiatan dengan tema “Penyu Pulang, Harapan Datang”.
Bupati Polman Samsul Mahmud sangat mengapresiasi dan mendukung pelaksanaan Festival Penyu 2025. Kegiatan ini sangat baik untuk didukung penuh dalam upaya pelestarian lingkungan demi meningkatkan minat aktivis dan penggiat lingkungan dalam melestarikan lingkungan dan satwa laut, khususnya di wilayah pesisir Polewali Mandar.
Pemerintah daerah melalui dinas terkait akan terus melakukan komunikasi dengan Kementerian Pariwisata untuk mendorong agar Festival Penyu ini juga mendapat dukungan dari kementerian sehingga dapat masuk dalam agenda kalender tahunan Kementerian Pariwisata Republik Indonesia.
“Kedepan kita akan dorong Festival Penyu masuk dalam kalender event Kementerian Pariwisata. Pemkab Polman akan terus melakukan komunikasi dengan Kementerian Pariwisata untuk terus mendorong agar Festival Penyu ini mendapat dukungan penuh dari pemerintah dan masuk kalender event nasional,” jelas Samsul Mahmud.
Festival Penyu ini merupakan yang keenam kalinya sejak 2019 dan telah menjadi event tahunan. Dalam festival ini, berbagai kegiatan digelar panitia, seperti menanam pohon mangrove, melepas penyu dan tukik, lomba balap perahu nelayan tradisional, kemah konservasi, diskusi konservasi, lomba mewarnai anak-anak, wisata susur sungai, serta beberapa kegiatan terkait upaya penyelamatan lingkungan lainnya.
Pembukaan Festival Penyu 2025 ditandai dengan penanaman pohon mangrove dan pelepasan ratusan ekor tukik ke habitat aslinya oleh Bupati Polman, Samsul Mahmud sebagai simbol pelestarian penyu di Indonesia, khususnya di wilayah pesisir pantai Polman.
Dalam pelaksanaan Festival Penyu ratusan warga dan peserta dari berbagai daerah ikut ambil bagian dalam kegiatan ini. Kegiatan ini disambut antusias oleh masyarakat, bukan hanya diikuti warga lokal yang terlibat dalam festival ini, tetapi juga peserta dari mancanegara, yaitu Amerika Serikat, yang turut berpartisipasi.
Selain itu, kegiatan ini juga diisi dengan diskusi yang membahas soal penyu serta memberi edukasi kepada peserta tentang cara menjaga penyu dari kepunahan, menyelamatkan telur penyu dari ancaman predator, serta mengenalkan berbagai jenis penyu dan hewan laut lainnya.
Ketua Sahabat Penyu, Muhammad Yusri, mengatakan, kegiatan ini digelar dengan tujuan untuk mengkampanyekan isu lingkungan hidup serta mendorong upaya pelestarian penyu dan hewan laut lainnya dari ancaman kepunahan.
“Ini adalah bagian dari upaya kampanye untuk terus mendorong penyelamatan lingkungan dan pelestarian satwa laut dari ancaman kepunahan,” jelas Muh. Yusri,
Ketua Sahabat Penyu. Yusri berharap dengan adanya kegiatan ini, peserta dapat mengedukasi masyarakat lain agar tidak lagi melakukan perburuan liar terhadap satwa laut seperti penyu yang telah hampir punah ini. (mkb)