Aturan Baru YouTube Lebih Galak Terhadap Penerapan AI, Pengguna Jadi Lebih Aman - RADARSULBAR NEWS
RADARSULBARNEWS

Aturan Baru YouTube Lebih Galak Terhadap Penerapan AI, Pengguna Jadi Lebih Aman

Ilustrasi: Platform berbagi video, YouTube.
pasang

JAKARTA, RADARSULBAR NEWS – Tren teknologi kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) belakangan jadi banyak sorotan di berbagai industri. Termasuk juga konten, baik foto atau video, teknologi AI layaknya pisau bermata dua, bisa bermanfaat, bisa jadi ancaman.

Namun yang paling banyak adalah ancamannya, mulai dari plagiasi, hak cipta dan privasi paling menjadi bahasan. Untuk video apalagi, banyak konten yang dibuat AI ini cenderung bikin resah.

Sebagai langkah perlindungan, YouTube telah menerapkan aturan atau panduan baru untuk mengatasi kekhawatiran yang berkembang tentang konten buatan AI yang meniru orang sungguhan. Pengguna kini dapat meminta penghapusan video yang memanfaatkan AI untuk meniru rupa dan suara orang tersebut.

Perubahan kebijakan ini mengutamakan perlindungan hak privasi individu. Sebab, terkait konten bikinan AI ini memang punya potensi teknologi untuk menyebarkan konten yang menyesatkan.

YouTube juga memastikan akan mengevaluasi permintaan penghapusan berdasarkan berbagai faktor, termasuk apakah konten tersebut diberi label sebagai buatan AI, tingkat realisme, dan potensi bahaya bagi individu yang digambarkan.

Dilansir via ITHome, terkait aturan barunya, platform tersebut akan memberikan waktu 48 jam kepada kreator konten. Tujuannya adalah untuk menanggapi keluhan sebelum mengambil tindakan lebih lanjut.

Meskipun mengaburkan wajah individu dalam video merupakan suatu pilihan, menjadikan video tersebut berstatus pribadi tidak dianggap sebagai alasan yang cukup untuk menghapusnya.

Seperti sudah disinggung di atas, seiring dengan terus berkembangnya teknologi AI , pertanyaan seputar hak kekayaan intelektual, persetujuan, dan keaslian akan menjadi semakin penting.

Menentukan kepemilikan dan hak cipta konten yang dihasilkan AI, terutama jika konten tersebut sangat mirip dengan orang sungguhan, akan memerlukan pertimbangan yang cermat dan kemungkinan kerangka hukum baru. (jpg)

error: Konten dilindungi!!
Exit mobile version