RADARSULBARNEWS

Sampah Menumpuk di Bahu Jalan, Kadis DLHK: Banyak Pembuang Sampah Liar

MENUMPUK. Tumpukan sampah di Jalan Jendral Gatot Subroto dekat pintu gerbang Kota Mamuju menimbulkan bau busuk, Selasa 16 April 2024. (Rezki Amaliah/Radar Sulbar)

MAMUJU, RADARSULBAR NEWS – Persoalan sampah di Kota Mamuju banyak dikeluhkan oleh sejumlah warga. Tumpukan sampah di sejumlah badan jalan dikeluhkan oleh masyarakat dan pengendara yang melintas.

Bupati Mamuju Sitti Sutinah Suhardi menyampaikan penanganan sampah sempat tersendat saat libur lebaran karena petugas sampah turut merayakan hari lebaran. Namun ia mengaku telah memerintahkan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait untuk menyelesaikan keluhan masyarakat.

“Saya juga terima laporan dari masyarakat, dan saya sudah minta OPD terkait untuk melakukan pengangkutan sampah secara menyeluruh,” kata Sutinah di Kantor Bupati Mamuju, Selasa 16 April.

BACA JUGA:  Safari Ramadan, Pangdam XIV Hasanuddin Silaturahmi dengan Forkopimda Polman

Kepala Dinas Kebersihan dan Lingkungan Hidup (DLHK) Mamuju Alwinuddin menjelaskan, keterlambatan pengangkutan sampah terjadi karena adanya peningkatan volume sampah selama bulan ramadan, khususnya di hari raya idul fitri. Sementara, jumlah personil petugas sampah dan armada pengangkutan sampah terbatas.

“Ada beberapa armada kami yang rusak, setiap harinya ada 18 armada yang beroperasi setiap hari kecuali Minggu mereka libur, dan sejak kemarin petugas kami juga sudah mulai melakukan pengangkutan, karena banyak titik sampah yang menumpuk,tapi kami upayakan bisa diangkut semua,” jelas Alwinuddin.

Ia juga menjelaskan, ada dua lokasi yang dianggap masyarakat sebagai Tempat Penampungan Sementara (TPS) yakni di Jalan RE Martadinata arah ke Pelabuhan Ferry dan di Jalan Jendral Gatot Subroto dekat dengan pintu gerbang kota Mamuju. Ia menegaskan bahwa kedua lokasi tersebut bukan TPS.

BACA JUGA:  Ancaman Tarif Trump 32%, Ekonomi Sulbar Diprediksi Terdampak

“Kami sudah pernah pasangi spanduk larangan buang sampah di sana, tapi masyarakat tidak peduli, bahkan spanduknya hilang,” ujar Alwinuddin.

Ia mengungkapkan, pihaknya juga sudah mengunjungi lokasi tersebut dan mensosialisasikan persoalan sampah kepada masyarakat di sekitar lokasi pembuangan sampah. Namun, kata dia, masyarakat sekitar mengaku sampah tersebut bukan dibuang oleh warga setempat.

BACA JUGA:  Kembalikan Kejayaan Kakao, Pemprov Sulbar Bantu Polman Bibit Kakao Rp 15 Miliar

“Jadi yang sering buang sampah itu buka warga setempat, istilahnya pembuang sampah liar, padahal di sana itu bukan TPS, kalau TPS itu pasti kami siapkan kontainer,” sebutnya.

Menurutnya penanganan sampah juga memerlukan kesadaran seluruh masyarakat tentang adab membuang sampah pada tempatnya. Olehnya ia menghimbau agar masyarakat tidak lagi membuang sampah di sembarang tempat, dan menyiapkan tempat sampah di rumah masing-masing.

“Buanglah sampah di tempat sampah, pasti akan diangkut sama petugas kami, kesadaran ini yang masih minim di masyarakat,” tutupnya. (*)

Konten Promosi
error: Konten dilindungi!!