“Kita ingin bangun IKN dulu, optimalkan kontribusi Kabupaten Kota ke IKN. Kita tidak mau ada disparitas (pembangunan IKN dan Kaltim),” jelasnya.
Sebelumnya, Isran Noor menyampaikan Provinsi Kalimantan Timur saat ini masih sangat tinggi jumlah orang miskin sekitar 6 persen lebih.
Hal ini menjadi diakui sebagai kegagalannya dan pihaknya telah berupaya mengurangi orang miskin dengan membangun program rumah layak.
“Kami telah berusaha kuat. Kami telah berupaya untuk bagaimana mengurangi orang miskin. Dan sekarang masih berjalan kurangi orang miskin salah satunya rumah layak huni bagi masyarakat Kaltim. Tapi, saya tidak berani minta sampaikan Pj Gubernur, untuk melanjutkan. Karena, itu hak prerogratif Pj Gubernur,” jelas Isran.
Isran menegaskan pembangunan rumah layak di Kaltim sangat penting. Ia memperkirakan apabila terbangun 5000 rumah layak huni lebih, kemiskinan di Kaltim bisa ditekan dari 6 persen menjadi di bawah 2 persen. (prokal)